Jakarta, NU Online
Menyambut Harlah ke 85, NU akan menggelar berbagai pertunjukan seni tradisi dan atribut kebudayaan daerah dari 33 propinsi. Acara dilangsungkan di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 17 Juli mendatang.
Gelaran acara dipusatkan di panggung dan lintasan defile. Di panggung, menampilkan pembacaan puisi. Diantaranya akan tampil Habib Anis Soleh Bahasin, dimusikalisasi group musik Sampak Gusuran. Group seni tradisi asal Pati ini pernah menyabet penghargaan dari Eropa.<>
Kemudian menampilkan gambus group Debu, tarian sufi Rabbani yang akan diringi orkestra simponi religi. Sementara di lintasan defile, menampilkan pawai budaya Nusantara dari 33 propinsi secara bergiliran.
Misalnya Genjring Burok, seni tradisi dari Jawa Barat. Dol, tambur besar, ornamen pada upacara Tabot, Bengkulu. Patung Mbis dari Papua. Gendang Balek dari Nusa Tenggara Barat. Penampilan hadrah massal dari Gresik. Selain itu, pagelaran barongsai dan atraksi Banser.
“NU akan perkuat kultur dan tradisi. Tujuannya adalah menyapa dan mempererat antara Islam dan seni tradisi di berbagai daerah,” jelas Al-Zastrouw, salah seorang panitia Harlah, Gedung PBNU Jakarta, Selasa (12/7).
Dalam Peringatan harlah NU kali ini, NU bertekad menjadi perajut keutuhan bangsa, memelihara dan mengayomi seni tradisi. Juga menjaga keragaman religiusitas Nusantara.
Redaktur : Syaifullah Amin
Pengirim : Abdullah Alawi