Warta

PBNU Mendatang Diharap Dapat Mengumpulkan Warga NU yang Tercerai

Selasa, 12 Januari 2010 | 07:14 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode mendatang diharapkan dapat menyatukan kembail warga NU yang tercerai-berai akibat konflik kepentingan. Para pemimpin NU juga harus dapat mengumpulkan potensi NU yang terserak dimana-mana dan kurang terorganisir secara rapi.

Harapan ini disampaikan Ketua Dewan Penasihat Muslimat Hj Asmah Sjachruni di sela acara peringatan 40 hari H M. Said Budairy di Masjid Baitul Ilmi, komplek Diknas DKI, Jl Gatot Subroto, Jakarta, akhir pekan lalu.<>

“Saya ingin warga NU yang ada di mana-mana itu kembali lagi pada NU. Saya ingin NU guyub (rukun) lagi. Buat apa punya kantor mewah seperti sekarang bila orangnya pada kerengan (tidak saling menyapa),” katanya.

“Jumlah warga NU yang besar itu harusnya adalah potensi, atau setidaknya tantangan untuk bekerja lebih keras lagi, bukan sebagai kendala,” kata mantan Ketua Umum PP Muslimat NU itu.

Berkaitan dengan kepergian Said Budairy menghadap Ilahi, ia berharap generasi muda NU dapat mengabadikan karyanya dengan menuliskan rekam jejaknya.

Berbeda dengan kebanyakan aktivis NU yang lebih senang bergelut di dunia pendidikan Islam, atau menyebrang ke kancah politik, Said Budairy adalah seorang tokoh NU yang konsisten menggeluti dunia jurnalistik sejak masa muda hingga akhir hayatnya.

“Saya senang Pak Said karena ketrampilan dan kemampuannya berbeda dengan yang lain, yaitu menulis. Saya harap anak-anak muda banyak yang mengikuti jejaknya,” katanya.

Acara peringatan 40 hari H M. Said Budairy itu dihadiri oleh mantan menteri agama Maftuh Basyuni, Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifudin, Rektor Universitas Nasional Umar Basalim, mantan ketua umum IPNU Asnawi Latif, dan mantan ketua umum GP Ansor Slamet Effendi Yusuf. (zah)


Terkait