Warta

PBNU Minta Warga Papua Dikembalikan

Rabu, 26 April 2006 | 12:14 WIB

Jakarta, NU Online
Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, Rabu (26/4) mendatangi kantor PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat untuk menemui Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi. Bill Farmer yang didamping sejumlah stafnya itu datang ke PBNU pukul 14.00 WIB dan melakukan pertemuan tertutup dengan PBNU.

Ditemui usai pertemuan, Hasyim mengatakan, pertemuan kedua belah membicarakan masalah ketegangan antara pemerintah Indonesia dan Australia terkait masalah pemberian suaka politik terhadap 42 warga Papua oleh pemerintah negeri kanguru itu, serta masalah-masalah lain yang juga masih terkait dengan masalah Papua.

<>

”Dia (Dubes Australia, red) menyampaikan posisi Australia soal masalahnya dengan Indonesia,” kata Hasyim yang pada pertemuan itu didampingi Ketua PBNU Bidang Urusan Luar Negeri, Rozy Munir dan Wakil Bendahara PBNU Sirodjul Munir.

Mantan Ketua PWNU Jawa Timur ini mengatakan, ketegangan yang terjadi antara RI-Australia sebenarnya dipicu oleh perilaku yang kerap mengecewakan bangsa Indonesia, termasuk pemberian suaka politik terhadap warga Papua. Hal itu, kini, telah menjadikan rasa tidak percaya bangsa Indonesia terhadap Australia.

”Ini sebenarnya adalah masalah trust (kepercayaan) bangsa Indonesia terhadap Australia. Bangsa Indonesia saat ini tidak lagi percaya pada pemerintah Australia, sehingga masalah belum ada jalan keluarnya. Jadi bagaimana membangkitkan trust itu,” jelas Hasyim.

Untuk mengembalikan kepercayaan bangsa Indonesia, PBNU meminta kepada pemerintah Australia untuk segera mengembalikan semua warga Papua yang saat ini mencari suaka politik di negara tersebut. ”Salah satunya harus ada lobi-lobi yang intensif dan mengembalikan warga Papua. Seandainya mau mengembalikan, kepercayaan itu akan ada,” tuturnya.

Lebih lanjut, Hayim menambahkan, PBNU merasa kaget karena dimintai pendapat oleh Dubes Australia untuk menyelesaikan masalah RI-Australia. Namun, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, PBNU dengan perasaan senang menerima kunjungan itu dan memberikan beberapa masukan terbaik.

“Saya tidak ngundang. Dia datang sendiri ke sini dan saya terima dengan baik. Saya sebenarnya kaget, NU kok dimintai pendapat. Padahal kerjaan NU kan hanya istighosah,” canda Hasyim kepada wartawan.

PBNU berharap, hubungan RI-Australia yang saat ini merenggang dapat ditemukan solusinya dengan cepat. Dubes Australia, kata Hasyim, berjanji akan segera mencari jalan pemecahan yang baik demi terciptanya kerjasama yang baik pada massa mendatang. “Dia bilang akan mencari pemecahan yang baik,“ katanya. (rif/amh)


Terkait