Warta

PBNU: Penyerangan NATO Bukan Bermotif Kemanusiaan

Kamis, 24 Maret 2011 | 00:09 WIB

Jakarta,  NU Online
Penyerangan tentara sekutu (NATO) yang dipimpin oleh Amerika Serikat AS ke Libya tidak lain karena bertujuan untuk merebut minyak yang melimpah di negeri Muammar Khadafi itu. Penyerangan oleh NATO bukan bermotif kemanusiaan untuk menyelamatkan warga sipil Libya.

Demikian dinyatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj dalam konferensi pers bersama Lembaga Persahabatan Indonesia-Libya (LPIL) di Jakarta, Rabu (23/3). "Sebab. kalau Israel-Palestina itu tidak ada minyaknya. Tapi, Libya merupakan negara dengan minyak terbaik di dunia,” kata Said Aqil Siradj.
/>
Menurut Kang Said -sapaan akrab Said Aqil Siradj, alasan itulah yang mendasari mengapa AS dan Sekutu enggan menyerang Israel. "Jadi, pemerintah Indonesia harus tegas menggunakan kekuatan lobi untuk turut serta mendamaikan permasalahan ini," tandas Aqil.

"Permintaan Liga Arab pada PBB itu untuk menghentikan pesawat Libya agar tidak menyerang rakyatnya. Tapi, yang terjadi lebih dari itu, sipil juga jadi korban. Ini tragedi bagi umat Islam secara keseluruhan, terlepas dari persoalan politik," kata Said Aqil.

Sementara terkait tindakan kekerasan Israel terhadap Palestina, negara-negara Barat justru diam, kalaupun bereaksi sangat lamban. "Untuk Palestina reaksinya lambat karena tidak ada minyak. Untuk Libya ini tujuan utamanya kan menguasai minyak, seperti di Darfur, Sudan. Qadafi nomor dua," katanya. (amf/min)


Terkait