Warta
Pelajar NU Anugerahkan Penghargaan Tokoh Perdamaian kepada Jusuf Kalla
Rabu, 27 Mei 2009 | 13:55 WIB
Jakarta, NU Online
Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) menganugerahkan penghargaan “Tokoh Perdamaian dan Persatuan Nusantara” kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. IPNU menilai, Kalla merupakan tokoh yang sukses mendamaikan beberapa daerah konflik di Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar NU dan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri NU sebelum Kalla membuka Pra-Kongres IPNU dan IPPNU di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (27/5).<>
Ketua Umum PP IPNU, Idy Muzayyad, mengatakan, penghargaan itu diberikan atas jasa-jasa mempersatukan dan mendamaikan konflik-konflik Indonesia. Kalla pun menerima sebuah miniatur benteng sebagai simbol penghargaan.
"Saya berterima kasih telah diberi penghargaan ini, sesungguhnya masalah konflik di Indonesia karena adanya ketidakadilan sosial politik. Makanya kita harus adil," kata Kalla.
Calon presiden dari Partai Golkar itu bercerita tentang upaya dirinya mendamaikan sejumlah daerah konflik seperti Poso, Ambon dan Aceh. Dari ketiga daerah tersebut, Aceh adalah daerah konflik yang paling sulit didamaikan.
"Untuk mendamaikan Poso saat menjabat Menko Kesra, saya butuh waktu 15 hari meski masih ada konflik kecil tapi tidak signifikan. Untuk konflik Ambon yang merupakan konflik agama saya butuh 17 hari. dan Aceh, butuh waktu lebih lama. Aceh didamaikan dalam waktu 6 bulan itu pun setiap hari sampai jam 2 pagi," kisahnya. (rif)
Pelajar Nahdlatul Ulama (NU) menganugerahkan penghargaan “Tokoh Perdamaian dan Persatuan Nusantara” kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla. IPNU menilai, Kalla merupakan tokoh yang sukses mendamaikan beberapa daerah konflik di Indonesia.
Penghargaan tersebut diberikan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar NU dan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri NU sebelum Kalla membuka Pra-Kongres IPNU dan IPPNU di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (27/5).<>
Ketua Umum PP IPNU, Idy Muzayyad, mengatakan, penghargaan itu diberikan atas jasa-jasa mempersatukan dan mendamaikan konflik-konflik Indonesia. Kalla pun menerima sebuah miniatur benteng sebagai simbol penghargaan.
"Saya berterima kasih telah diberi penghargaan ini, sesungguhnya masalah konflik di Indonesia karena adanya ketidakadilan sosial politik. Makanya kita harus adil," kata Kalla.
Calon presiden dari Partai Golkar itu bercerita tentang upaya dirinya mendamaikan sejumlah daerah konflik seperti Poso, Ambon dan Aceh. Dari ketiga daerah tersebut, Aceh adalah daerah konflik yang paling sulit didamaikan.
"Untuk mendamaikan Poso saat menjabat Menko Kesra, saya butuh waktu 15 hari meski masih ada konflik kecil tapi tidak signifikan. Untuk konflik Ambon yang merupakan konflik agama saya butuh 17 hari. dan Aceh, butuh waktu lebih lama. Aceh didamaikan dalam waktu 6 bulan itu pun setiap hari sampai jam 2 pagi," kisahnya. (rif)
