Mungkin di masa mendatang, para pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tak lagi bergantung pada orang tua untuk membayar biaya sekolah atau sekedar untuk uang jajan. Pasalnya, mereka kini dilatih untuk mengelola badan usaha bersama atau lebih populer disebut koperasi.
Pelatihan bertajuk Pendidikan Pelatihan Pengelola Koperasi Jasa Keuangan (KJK) Pola Konvensional di Hotel Kencana, Brebes, Jumat (14/11), itu digelar atas kerja sama Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU Brebes dengan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta Anggota Komisi VI DPR RI, Zainuth Tauhid.<>
Sebanyak 40 peserta yang merupakan anggota dan pengurus IPNU se-Kabupaten Brebes, turut dalam acara yang diselenggarakan hingga 18 November tersebut. Mereka akan mendapatkan tentang Perkoperasian; Konsep Pengembangan KJKS; Manajemen dan Organisasi KJKS; Ekonomi Islam; Ciri Manfaat dan Fungsi KJKS serta Struktur Organisasi Job Deskription dan Legalitas KJKS.
Terdapat pula materi lainya, antara lain, Jenis Produk Simpanan dan Pembiayaan; Prosedur & Administrasi Simpanan, Analisa Kelayakan Usaha Anggota KJKS, Pengawasan Pembiayaan KJKS, Sumber & Penggunaan Dana Strategi dan Taktik Meraih Dana, Akuntansi, AD/ART Koperasi, serta Rencana Tindak Lanjut.
Ketua Pengurus Cabang NU setempat, Athoillah, dalam sambutannya pada pembukaan pelatihan itu, mengatakan, pelajar NU juga harus mampu mandiri. Jalan yang ditempuh yakni dengan membentuk suatu badan usaha yang bisa menghasilkan uang. “Ke depan, IPNU harus mandiri agar tidak lagi bergantung lagi pada orang lain,” ujarnya.
Bidang garapan IPNU, lanjut Atho, jangan hanya berkutat pada persoalan peribadatan. Tapi juga IPNU harus menguasai perekonomian. Apalagi, persoalan ekonomi menjadi pekerjaan yang tidak ringan bagi bangsa. “Seperti krisis ekonomi global, sebagai bukti kalau perekonomian memengaruhi kehidupan kita,” lanjutnya.
Karena itu, Atho berharap, setelah pelatihan ada tindak lanjut dari PC IPNU untuk membentuk koperasi syariah. “Apalah artinya pelatihan kalau tidak ditindaklanjuti,” kritiknya.
Asisten II Setda Brebes, Heru Pratikno, yang juga hadir pada kesempatan itu menyambut baik langkah kreatif para pelajar NU. Menurutnya, hal itu merupakan trobosan baru. “Baru kali ini, ada organisasi pelajar yang menggelar pelatihan koperasi syariah,” tandasnya.
Ia mengingatkan bahwa koperasi bukan semata-mata lembaga yang mengurusi ekonomi. Di dalamnya, kata dia, ada pendidikan demokrasi yang tertata rapi. “Lewat koperasi ini sangat strategis dalam berinvestasi, baik ekonomi maupun maupun pendidikan demokrasi,” ujarnya. (was)