Warta

Pemerintah Irak Lepaskan Sejumlah Tahanan Sebelum Hadiri ICIS III

Kamis, 24 Juli 2008 | 01:03 WIB

Jakarta, NU Online
Pemerintah Irak telah melepaskan sejumlah tahanan dalam dua pekan terakhir. Hal itu dilakukan sebelum Wakil Presiden Irak Tareq Al-Hashimi menghadiri forum International Conference of Islamic Scholars (ICIS) III yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta pada 29 Juli hingga 1 Agustus nanti.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Pelaksana ICIS III, Masykuri Abdillah, kepada NU Online di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (23/7) kemarin.<>

Masykuri tak menjelaskan alasan pasti dan berapa jumlah tahanan yang dilepaskan. Namun, menurutnya, ada kemungkinan para peserta ICIS III dari Irak, termasuk Tareq Al-Hashimi, khawatir jika nantinya ditanya seputar masalah tahanan pemerintah Irak.

“Mungkin takut ditanya, pemerintah Irak sekarang sudah menangkap (dan menahan) berapa orang. Jadi, beberapa sudah dilepaskan walaupun tidak disebutkan alasannya,” terang Masykuri.

Forum konferensi para ulama dan cendekiawan muslim se-dunia bentukan PBNU yang digelar untuk ketiga kalinya itu diikuti 24 peserta dari Irak. Empat di antaranya menjadi narsumber, yakni, Tareq Al-Hashimi, Masoud Barzani, Yusuf Al-Amari, Saadoon Zubaidi dan Sadrudin Al Qobanyi.

Selain itu, dipastikan pula hadir Perdana Menteri Malaysia yang juga Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Abdullah Ahmad Badawi. Ia akan menjadi pembicara utama dalam konferensi tersebut.

Pembicara lain yang dipastikan hadir, di antaranya, Deputi Perserikatan Bangsa-Bangsa  untuk Asia Pasific Noel Morada, Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Manoucher Muhammad, Wakil Perdana Menteri Somalia Saleem Alyu, Menteri Agama Sudan Azhari Attigani Awad Asayyid, Jaksa Agung Iran Ayatollah Dori Najaf Abadi, Menteri Agama Afganistan Mawlana Srinarg Ma’nawi dan Pangeran Kerajaan Yordania Hasan Talal.

Dari kalangan ulama atau cendekiawan, antara lain, Wahbah Zuhaily (Syria), Habib Umar Tarim (Yaman), Sulaiman Usman Muhammad (Sudan), Ayatollah Ali Taskhiri (Iran), Mahir Mizhar (Libanon), Aicha Moammar Kaddafi (Libya), Tahir Mahmud Shahid Mahdi (India), Habib Ali Jufri (Uni Emirat Arab), Arndt Graft (Jerman), Gary Bouman (Australia), Amir Ali (Australia) dan Ja’far Abdussalam (Mesir). (rif)


Terkait