Warta

Perempuan harus Eksis di Ruang Publik

Sabtu, 8 Maret 2008 | 07:08 WIB

Pati, NU Online
Perempuan harus mampu mandiri dan meneriakkan aspirasi di ruang publik. Hal itulah yang disampaikan Hj. Badriyah Fayumi (Ketua Departemen Dakwah PP Fatayat NU), dalam Dialog Keislaman dan Kebangsaan, dengan tajuk “Keterwakilan Perempuan dalam Perspektif Keislaman dan Kebangsaan”, Kamis (6/3).

Selain itu, imbuh Badriyah, perempuan harus berani mengambil peran sosial di berbagai bidang. Akan tetapi, hendaknya tidak lupa dengan tanggung jawab di rumah tangga. “Islam menjamin hak-hak perempuan. Di lingkup sosial, perempuan harus berani terjun ke ruang publik, misalnya dunia politik.

<>

Hal inilah yang selama ini kurang mendapat perhatian”, ujar Badriyah. Anggota DPR RI dari FKB ini menegaskan bahwa, kuota 30% perempuan di legislatif harus diperjuangkan, agar aspirasi perempuan didengarkan oleh berbagai pihak.

Pembicara lainnya, Hj. Muntamah, mengajak kepada perempuan, khususnya warga NU, agar berani dan memiliki kesadaran untuk berjuang di dunia organisasi. “Perempuan harus berani menjadi pemimpin, akan tetapi juga harus selalu meningkatkan kapabilitas yang dimiliki. Hal ini penting, supaya tidak menjadi mayoritas yang diam (silent majority), tetapi juga memiliki kontribusi pemberdayaan daerah”, ujar Hj. Muntamah yang aktif di Muslimat NU Pati.

Agenda yang diprakarsai oleh Forum Muda Nahdliyyin Pati ini dilaksanakan di Auditorium Graha Adi Suara Pati, pukul 20.30 WIB. Pembicara yang hadir dalam diskusi ini yakni, Hj. Muntamah (Pengurus Koperasi Annisa Muslimat Jawa Tengah, dan Anggota Komisi D DPRD Pati) dan Ummi Nadliroh (Pengurus LKKNU dan Lembaga Kajian Perempuan dan Anak /LKP2A), serta teleconference dengan Hj. Badriyah Fayumi, dipandu oleh Naily Nur Rachma (Aktivis Muda NU dan Ketua IPPNU Pati).

Koordinator Forum Muda Nahdliyyin Pati, M. Faishol Muzammil, mengatakan bahwa agenda ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan spirit bagi perempuan, agar memiliki inisiatif dan kontribusi pembangunan daerah (ziz).


Terkait