Warta

Persoalan Nuklir Jadi Perhatian NU

Selasa, 26 April 2011 | 08:22 WIB

Jakarta, NU Online
Nuklir yang sempat menjadi simbol kemajuan suatu bangsa tiba-tiba menjadi teknologi yang menakutkan. Keamanan teknologi nuklir mutakhir tidak terbukti dengan kasus ledakan Nuklir Fukushima Jepang.

"Ada sekelompok orang yang menganggap NU tidak mengerti soal Nuklir karena itu tidak perlu didengar atau cukup ikut saja. Soal Nuklir bagi NU bukan soal 'paham nuklir' tapi soal ketidak percayaan kemampuan pengelolaan, soal ketidakpercayaan profesionalitas para pengelola," kata Ketua PBNU Prof. Dr. M. Maksum saat hadir dalam Rembug Nasional Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama di Hotel Santika (22-25/4/11).
/>
Menurut Maksum, soal kepercayaan (trust) dan profesionalitas para pengelola nuklir adalah secuil syarat yang mutlak dipenuhi di samping syarat-syarat lainnya yang sangat banyak.

"Bangunan jembatan saja bisa ambruk sebelum waktunya, bagaimana masyarakat bisa percaya? Saya sih nunggu sikap Pemerintah. Lha wong Pemerintah saja belum bersikap soal nuklir kok sudah ada institusi yang ngotot duluan," tandas Guru Besar Universitas Gajah Mada tersebut.

Hal senada juga ditegaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Nusron Wahid. Menurut Anggota DPR RI ini, lebih baik Pemerintah berkonsentrasi memberantas korupsi, memaksimalkan sumber energi seperti gas, batubara, panas bumi dan lainnya.

"Nuklir memang penghasil listrik paling murah, tapi juga paling beresiko. Karena itu tidak perlu bikin proyek coba-coba karena hal ini langsung terkait dengan keamanan penduduk," tegas kader NU yang pernah memimpin PMII tersebut.

Menurut Nusron Wahid, saat ini memang tidak tepat menggulirkan proyek PLTN di Indonesia. Peradaban Jepang yang sudah tinggi masih tidak mampu menyelamatkan Nuklir Fukushima.

"Etos kerja dan kedisiplinan kita masih jauh dari standar. Kemampuan bangsa kita soal Nuklir pun masih belum cukup. Nantilah kalau peradaban kita sudah tinggi baru berpikir lagi soal Nuklir," tegas Nusron yang beberapa waktu lalu memimpin Istighosah GP Ansor perihal Fukushima dan Penolakan Pembangunan PLTN di Semanjung Muria. (bil)


Terkait