Dengan adanya serangkaian bom yang meledak di sejumlah wilayah di Indonesia tahun-tahun kemarin dan disusul dengan munculnya video rekaman para aksi bom bunuh diri atas nama 'jihad', tiba-tiba saja dunia pesantren menjadi tersandera. Tudingan pesantren sebagai sarang teroris pun mengemuka. Benarkah?
"Secara pribadi, saya tidak setuju adanya klaim pesantren sebagai sarang teroris," ungkap Direktur British Council Indonesia Prof. Mike Hardy, OBE saat memberikan sambutan dalam Seminat Manajemen Pendidikan di Bone belum lama ini.<>
Dalam sambutannya, Hardy berharap, melalui kegiatan seminar yang terselenggara atas kerjasama PBNU dan British Council itu, kalangan pesantren dapat meluruskan tudingan-tudingan yang tidak berdasar yang menyudutkan pesantren yang selama ini hadir sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang toleran dan moderat.
"Saya berharap, kegiatan ini dapat meluruskan kesalahpahaman mengenai pesantren," kata Hardy, yang menambahkan perlunya masyarakat luas untuk melihat dunia pesantren yang sesungguhnya.
Seminar yang bertempat di Kampus Pondok Pesantren Al-Ikhlas itu juga dihadiri Ketua PBNU bidang luar negeri HM Rozy Munir, Ketua PCNU Bone dan sejumlah tokoh.
Menurut Ketua Panitia Seminar Andi Asdar, kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, sejumlah utusan dari instansi terkait.
Hadir sebagai pembicara Dr. Darwis Hude, M.Si. (Purek II Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran Jakarta) dan Andi Asdar (Alumni Short Course Manajemen Pendidikan, Universitas Leeds, Inggris). (dar)