Jakarta, NU Online
Tradisi dan ajaran ahlusunnah wal jamaah yang dijalankan dan dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama (NU) akan terus dikawal oleh PKB.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Tanfidz PKB Muhaimin Iskandar dalam pidato politik pada peringatan ulang tahun ke 9 PKB di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (27/7).
<>Dikatakan oleh Cak Imin, bahwa sejarah PKB dalam memperjuangkan bangsa bisa dirunut sejak masa awal berdirinya NU. Ada tiga peristiwa besar yang telah diperbuat oleh NU terkait dengan perjalanan bangsa ini. Pertama adalah adanya resolusi jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim As’ari untuk mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
Peran penting kedua adalah ketika KH Wahid Hasyim dalam sidang BPUPKI turut menyepakati NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dan terakhir adalah ketika Gus Dur membentuk forum demokrasi untuk mengembangkan demokrasi di Indonesia.
Dikatakan oleh Muhaimin bahwa saat ini partai politik menghadapi tantangan berat dengan turunnya kepercayaan masyarakat kepada parpol. Karena itu perlu lakukan kerja nyata yang memberikan kesejahtaraan kepada masyarakat.
“Para politisi juga harus berindak sebagai negarawan yang mengutamakan kepentingan masyarakat,” tandasnya.
Sejumlah kegiatan telah dilakukan oleh PKB dalam rangka harlahnya yang ke 9. diantaranya adalah ziarah Wali Songo, penanaman 999 pohon jati, bhakti sosial, menjemput TKI, sepakbola DPP PKB vs wartawan, nikah missal 99 pasangan, tumpengan dan doa bersama, syukuran, ruwatan dan wayangan pengobatan gratis, pengajian rutin dan isra mi’raj dengan resepsi puncak berupa peluncuran buku 9 Tahun PKB yang juga diisi dengan pemberian Penghargaan Bhakti Khidmad PKB dan Gus Dur Award.
Sayangnya pada acara puncak ini, Gus Dur sebagai ketua dewan syuro PKB tidak bisa hadir karena harus menjalani pengobatan di RSCM. (mkf)