Warta

PKB Dukung PDIP Gulirkan Hak Interpelasi Kenaikan Harga BBM

Rabu, 5 Oktober 2005 | 02:17 WIB

Jakarta, NU Online
Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-KB) DPR akan bergabung dengan Fraksi PDIP untuk mengajukan hak interpelasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas kenaikan harga BBM yang rata-rata di atas 100 persen sehingga yang menyebabkan jumlah rakyat miskin terus bertambah.

“Fraksi kami meyambut baik ajakan Fraksi PDI DPR untuk mengajukan hak interpelasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atas kenaikan harga BBM yang sangat tinggi” kata Sekretaris FKB DPR Helmi Faisal Zaini di Press Room Gedung DPR/MPR Senayan Jakata, Selasa.

<>

Dia mengatakan, hingga saat ini sudah tercatat sekitar 15 orang anggota F-KB yang memberikan tandatangan sebagai dukungan pasti untuk menyampaikan hak interpelasi tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Koordinatornya adalah Masduki
Baidlowi dan Is Hartanto. "Untuk mengetahui lebih lanjut siapa saja aggota F-KB
yang mendukung penyampaikan hak interpelasi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono iu, silakan tanya kepada Pak Masduki dan Pak Is" kata Helmi Faisal.

Menurut dia, keinginan angota FKB untuk bergabung dengan F-PDIP itu adalah juga atas"lampu hijau" yang telah diberikan fraksi. "Kita memang merasa perlu menyampaikan hak interpelasi tersebut kepada presiden/pemerintah, karena interpelasi itu adalah hak semua anggota Dewan," katanya.

Selain itu, setelah harga BBM yang dinaikkan secara penuh tidak bertahap sebagai yang dijanjikan pemerintah dan dengan persentasi yang sangat tinggi--pemerintah seperti tidak mau tahu apa yang terjadi di pasar, seperti harga minyak tanah yang sudah mencapai Rp3.000/liter.

"Pemerintah sudah tidak mampu mengendalikan harga minyak tanah di pasaran yang saat ini sudah mencapai Rp3.000,- per liter. Karena itu FKB menilai pemerintah tidak bertanggung jawab atas semua akibat yang ditimbulkan dari kebijakannya menaikkan harga BBM.Pemerintah sudah keterlaluan dan tidak berpihak kepada rakyat," kata Faisal.

Politisi PKB juga menyesalkan kesemena-menaan pemerintah yang tidak melakukan konfirmasi dulu kepada rakyat sebelum memutuskan dan menetapkan kebijakannya. Akibatnya rakyat terkejut dan tidak berdaya menghadapi kesulitan yang ditimbulkan kenaikan BBM itu.

"Ibu saya menjerit akibat yang ditimbulkan karena kenaikan BBM itu. Ibu saya sempat menyesali saya, Percuma kamu menjadi anggota Dewan karena tidak mampu menolak keinginan pemeriantah kenaikan BBM. Jeritan ibu saya itu sama seperti jeritan masyarakat lainnya," kata Faisal.

Helmi yang merupakan anggota Komisi IX serta anggota Panitia Anggaran (Paggar) DPR itu menuding pemerintah telah melakukan money politics terhadap rakyat dengan memberikan dana konpensasi BBM senilai Rp100.000,- untuk membungkam jeritan rakyat. "Ini sangat tidak mendidik dan menyesatkan," tuturnya lagi.

Dia menilai pemerintah juga tidak cerdas dan menilai rakyat seperti anak kecil yang diberi permen lalu diam. "Pemberian dana kompensasi BBM kepada rakyat itu ibarat permen yang diberikan kepada anak kecil. Dana kompensasi itu juga tak efektif dan cenderung menjadi  money politics," katanya seraya menambahkan F-KB tetap tetap berharap pemerintah mau mengkaji ulang kenaikan BBM itu.

Akhir Oktober

Sebelumnya Senin (3/10) melalui Sekretaris F-PDIP Jacobus Mayongpadang, F-PDIP menyatakan sesuai janji pimpinan PDIP, Megawati Soekarnoputri, paling lambat akhir Oktober usul interpelasi BBM akan diajukan F-PDIP kepada Pimpinan DPR."Pemerintah harus diingatkan. Kalau tak bisa dengan cara baik-baik, ya harus lewat interpelasi," kata Jacobus.

Dia menjelaskan, langkah politik ini harus dilakukan karena kenaikkan BBM tidak manusiawi. Pemerintah sudah benar-benar tidak lagi memikirkan nasib rakyatnya. Pemerntah hanya memaksakan kemauannya sendiri tanpa mempertimangkan dampaknya dari berbagai sisi kehidupan rakyat.

Untuk mengajukan usul interpelasi itu, PDIP punya modal cukup besar karena PDIP punya anggota sebanyak 105 di DPR. "Seluruh anggota F-PDIP mendukung usulan ini. Namun tidak tepat kalau hanya dari F-PDIP saja. Karena itu F-PDIP akan mengajak teman-teman fraksi lain yang sejak awal sudah menyatakan menolak kenaikan BBM.

“F-PDIP akan mengajak anggota fraksi lain yang memang sudah sejak awal menolak kenaikkan BBM. Diantaranya,Dradjat Wibowo dari F-PAN, seluruh anggota F-KB dan juga Idealisman Dachie dari Fraksi Bintang Pelopor Demokrasi (BPD)," katanya.(ant/mkf)


Terkait