Jakarta, NU Online
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kubu Ketua Umum Dewan Syura KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyodorkan 8 langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pertama, pemerintah harus menempuh langkah penting untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Kedua, menambah penerimaan negara di sektor minyak dan gas (migas), antara lain, dengan efisiensi biaya produksi migas.<>
Ketiga, meminta pemerintah untuk mengenakan windfall profit tax terhadap kontraktor minyak di Indonesia. Keempat, pemerintah harus segera merombak patokan perhitungan subsidi BBM dari formula mids oil platts Singapore (MOPS) plus alpha ke formula biaya pokok BBM Pertamina plus alpha.
Kelima, pemerintah harus segera merombak tata niaga migas dalam rangka menghentikan perburuan rente oleh para mafia minyak yang telah merugikan industri migas nasional.
Keenam, segera mewujudkan diversifikasi energi, misalnya dengan cara mempercepat konversi penggunaan energi dari minyak ke gas, batu bara, panas bumi, dan energi alternatif lain.
Ketujuh, memobilisasi penerimaan dari sektor-sektor ekonomi yang selama ini hilang atau dicuri, baik melalui korupsi di berbagai pemerintahan, BUMN, sektor-sektor underground economy maupun penyimpangan dalam kontrak-kontrak pertambangan.
Kedelapan, pemerintah harus berani melakukan upaya-upaya diplomasi dalam rangka renegosiasi utang luar negeri, termasuk untuk menuntut penghapusan atau minimal moratorium utang untuk jangka waktu tertentu. (ini/rif)
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kubu Ketua Umum Dewan Syura KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyodorkan 8 langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pertama, pemerintah harus menempuh langkah penting untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Kedua, menambah penerimaan negara di sektor minyak dan gas (migas), antara lain, dengan efisiensi biaya produksi migas.<>
Ketiga, meminta pemerintah untuk mengenakan windfall profit tax terhadap kontraktor minyak di Indonesia. Keempat, pemerintah harus segera merombak patokan perhitungan subsidi BBM dari formula mids oil platts Singapore (MOPS) plus alpha ke formula biaya pokok BBM Pertamina plus alpha.
Kelima, pemerintah harus segera merombak tata niaga migas dalam rangka menghentikan perburuan rente oleh para mafia minyak yang telah merugikan industri migas nasional.
Keenam, segera mewujudkan diversifikasi energi, misalnya dengan cara mempercepat konversi penggunaan energi dari minyak ke gas, batu bara, panas bumi, dan energi alternatif lain.
Ketujuh, memobilisasi penerimaan dari sektor-sektor ekonomi yang selama ini hilang atau dicuri, baik melalui korupsi di berbagai pemerintahan, BUMN, sektor-sektor underground economy maupun penyimpangan dalam kontrak-kontrak pertambangan.
Kedelapan, pemerintah harus berani melakukan upaya-upaya diplomasi dalam rangka renegosiasi utang luar negeri, termasuk untuk menuntut penghapusan atau minimal moratorium utang untuk jangka waktu tertentu. (ini/rif)
