Warta

Pornoaksi Juga Dilakukan Laki-laki, Dada Berbulu Rhoma Mengundang Syahwat

Selasa, 7 Februari 2006 | 10:27 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU), Soraya Devi mendukung penuh proses pembuatan UU anti-pornografi dan pornoaksi oleh DPR-RI dan Pemerintah saat ini. IPPNU meminta undang-undang tersebut segera disahkan, namun pembuatan undang-undang tersebut harus dibahas secara tuntas.

“Pada dasarnya kami mendukung adanya undang-undang tentang pornografi dan pornoaksi. Tapi kami masih punya banyak catatan,” kata Soraya Devi kepada NU Online di Jakarta, Senin (6/2) lalu.

<>

IPPNU sepakat, bahwa definisi dan batasan pornografi dan pornoaksi harus dibahas secara tuntas. Pasalnya, jika pembahasan tidak tuntas, dapat dipastikan akan terjadi penafsiran yang berbeda oleh masyarakat. ”Hukum itu kata-katanya harus jelas. Yang dikhawatirkan akan terjadi penafsiran yang macam-macam,” paparnya.

Yang menarik, Devi—sapaan akrab Soraya Devi—menolak pandangan masyarakat saat ini, bahwa pornoaksi seolah-olah hanya identik dengan perempuan. Baginya, laki-laki juga sebenarnya banyak yang melakukan “pornoaksi”, namun masyarakat sama sekali tidak menyoroti masalah tersebut.

“Kalau dasarnya memancing syahwat. Jangan hanya perempuan yang selalu dikaitkan dengan pornoaksi. Selama aksi Inul atau penyanyi perempuan lain yang disorot. Jangan salah, banyak aksi laki-laki yang memancing syahwat perempuan. Dada berbulu Bang Roma Irama dalam filmnya itu bisa menimbulkan syahwat,” ungkapnya.

Ditambahknya, syahwat perempuan tidak kalah mudah terpancing oleh aksi erotis yang diperagakan kaum laki-laki. Karena itu, UU pornografi dan pornoaksi yang kini sedang digodok oleh DPR-RI seharusnya tidak hanya menyoal aksi erotis kaum perempuan saja. ”Jangan salah, syahwat perempuan itu lebih besar dari laki-laki. Untung perempuan punya sifat malu lebih tinggi dari pada laki-laki,” katanya. (rif)


Terkait