Warta

Presiden: Pesantren Telah Beri Semangat Kebangsaan

Senin, 21 Mei 2007 | 11:31 WIB

Jakarta, NU Online
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) dan Silaturrahmi Kiai Pengasuh Pondok Pesantren se-Indonesia yang diberlangsungkan sejak Jum'at (18/5) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta diakhiri Senin (21/5) siang tadi. Penutupan Rakernas dan Silaturrahmi diadakan di Istana Merdeka Jakarta bersama Presiden Susilo bambang Yudhoyono (SBY).

Ketua Pengurus Pusat RMI KH Mahmoud Ali Zaen dalam sambutannya mengatakan pesantren akan memperluas wilayah pengabdiannya tidak hanya soal pendidikan moral-keagamaan tetapi juga pada penguatan sendi-sendi ekonomi bangsa, terutama di basis-basis masyarakat pesantren yakni petani, nelayan dan buruh.

<>

"Kami melihat adanya kelambanan di sektor riil. Maka lembaga keuangan mikro adalah solusi," kata Mahmoud Zaen dihadapan Presiden SBY, beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu serta 350 perwakilan kiai pengasuh pesantren dan pengurus RMI seluruh Indonesia.

Ditambahkan, Rakernas RMI yang bertema "Meneguhkan Kembali Nilai-Nilai Pesantren Menuju Kemandirian dan Profesionalisme di Era Global" kali ini telah merekomendasikan kepada Pengurus Pusat RMI untuk membuat standar pendidikan pesantren di berbagai level. "RMI akan mengajukan tawaran-tawaran mengenai standarisasi kurikulum dan sistem pendidikan ke pesantren-pesantren," kata Mahmoud Zaen.

Sementara itu Presiden SBY dalam sambutannya menyatakan, pesantren menjadi tempat tumbuhnya tradisi intelektualisme Islam yang khas di Indonesia. Salah satu yang khas dari intelektualitas pesantren adalah penentangan para kiai dan santri terhadap segala bentuk penjajahan.

"Selain mendidik para santri, pesantren telah melakukan penentangan terhadap para penjajah. Para kiai dan santrinya teleh mendorong pergeseran dari masa ke masa untuk mewujudkan kemerdekaan," katanya.

Ditambahkan SBY, pesantren telah memberikan rasa, semangat dan wawasan kebabangsaan di Indonesia. "Sumbangan pesantren bagi negara sangat besar," katanya.

Dalam penutupan sambutannya Presiden SBY berjanji akan menindaklanjuti beberapa rekomendasi dari rakernas RMI yang ditujukan kepada pemerintah. "Saya meminta kepada Pak Menteri Agama dan Pak Sekretaris Kabinet untuk menindaklajuti rekomendasi dari para kiai, dan juga akan diteruskan ke menteri pendidikan," kata SBY.

Hadir dalam penutupan acara Rakernas dan Silaturrahmi itu beberapa kiai sepuh antara lain KH Idris Marzuki, KH Masduki Mahfudz, KH Miftahul Ahyar, Habib Lutfi bin Yahya. Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj.(nam)


Terkait