Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil presiden HM Jusuf Kalla hadir pada acara Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) Ke-82 di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (3/2), tepat pada pukul 09.00 WIB. Hadir pula Ibu Negara Ani Yudhoyono dan Mufida Jusuf Kalla.
Rombongan presiden disambut oleh sekitar 300 ribu warga Nahdliyyin dengan lantunan shalawat badar dan langsung mengambil posisi di podium kehormatan. Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi didampingi para tokoh NU yang lainnya telah hadir satu jam sebelumnya.<>
Dalam sambutannya presiden menyampaikan ucapan selamat Harlah Ke-82 NU. “Kita berharap organisasi yang kita cintai bersama ini makin maju dan meningkat kontribusinya kepada bangsa dan Negara,” katanya.
Presiden menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peran yang dijalankan oleh NU sejak masa prakemerdekaan sampai masa reformasi.
Dikatakan presiden, pada masa perang kemerdekaan NU telah membangun wawasan kenegaraan yang religius. Pada masa kemerdekaan NU bersama elemen lainnya merumuskan dasar negara Pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Pada masa pembangunan nasional, masa kiris, dan masa reformasi, NU selalu aktif memberikan kontribusinya.
“NU dikenal bangsa Indonesia dan dunia sebagai organisasi yang mempunya inilai dan jati diri yang kokoh. NU adalah organisasi yang moderat, menolak kekerasan, menghormati perbedaan, punya ukhuwah wathoniyah (cinta tanah air: red) dan menjalankan Islam rahmatan lil alamin,” kata presiden.
Presiden juga berterimakasih atas komitmen NU untuk bermitra dengan pemerintah dalam meningkatkan kesejahtreaan rakyat. “Nahdliyin tampil di depan sebagai pelopor, sabar tidak putus asa dan tidak menyalahkan yang lain. Sekali lagi saya ucapkan selamat dan terimakasih kepada NU,” kata presiden.
Dalam acara puncak harlah Ke 82 NU itu hadir sejumlah pejabat dan mantan pejabat, antara lain Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Ketua MK Jimly Asshiddiqie, mantan ketua DPR Akbar Tanjung, Ketua BPK Anwar Nasution, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Menteri Agama Maftuh Basyuni, Menakertrans Erman Suparno, Menteri PDT Lukman Edy, mantan Wapres Try Soetrisno, dan Titiek Soeharto.
Acara puncak harlah Ke-82 NU juga disiarkan secara langsung oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI). Sebelumnya, disaksikan presiden, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi juga mengadakan telewicara dengan ribuan warga Nahdliyyin yang sedang memperingati harlah di Jawa Timur, Lampung dan Riau. (nam)