Warta

Prihatin Kondisi Bangsa, Ulama Thariqah Akan Gelar Manaqib Kubro

Selasa, 13 Maret 2007 | 03:19 WIB

Pekalongan, NU Online
Berbagai musibah yang menimpa bangsa Indonesia membuat kalangan ulama Jawa Tengah yang tergabung dalam wadah jam’iyyah tarekat NU atau Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah merasa prihatin. Terjadinya banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, kecelakaan kereta api, pesawat terbang dan kapal laut, juga masalah flu burung, demam berdarah, hingga bencana lumpur lapindo di Sidoarjo tidak terlepas dari kesalahan manusia sendiri.

Rencananya, tidak kurang dari 700 ulama dan kiai thariqah se-Jawa Tengah akan berkumpul di Pondok Pesantren Al Utsmani, Gejlig, Kecamatan Kajen, Pekalongan untuk bersama-sama berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT, memohon ampunan melalui istighotsah dan manaqib kubro yang juga akan diikuti oleh sekitar 10.000 umat muslimin se-Kabupaten Pekalongan dan sekitarnya. Acara akan dilaksanakan pada Sabtu (17/3) pukul 19.00.

<>

Banyaknya musibah yang menimpa negeri ini tidak bisa lagi ditimpakan pada sekelompok orang apalagi kepada para pemimpin bangsa ini. Akan tetapi sudah menjadi kesalahan kita bersama yang diakui atau tidak telah melakukan penyimpangan dan pembangkangan terhadap perintah-perintah Allah.

Ketua panitia manaqib kubro, KH. Mirza Hasbullah kepada wartawan mengatakan, kehadiran para ulama dan kiyai se Jawa Tengah di samping dalam rangka manaqib kubro, juga akan membahas berbagai persoalan keagamaan yang dikemas dalam bentuk Bahtsul Masail Diniyah pada hari esoknya. Gubernur, Pangdam IV/Diponegoro dan Kapolda Jawa Tengah serta Rais Am Jamiyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya telah menyatakan siap hadir secara pribadi di acara manaqib kubro dan sekaligus akan memberikan pengarahan di hadapan ribuan ummat Islam.

KH. Mirza menambahkan, untuk menampung para kiyai dari berbagai daerah, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak pesantren Al Utsmani dan Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk kesiapan akomodasi dan lain-lain. Apalagi kehadiran tiga pejabat penting Jawa Tengah diperlukan pengamanan khusus, sehingga dirinya memerlukan bekerja sama dengan pihak Polres Pekalongan dan Kodim serta dibantu pengamanan internal yakni banser dan pagar nusa Kabupaten Pekalongan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al Utsmani, H. Arifin Utsman mengatakan, dirinya dengan segenap kekuatan yang ada yang meliputi santri, murid dan pengasuh di komplek Pondok Pesantren Al Utsmani telah melakukan berbagai persiapan terkait dengan kedatangan para kiyai dan pejabat di pesantrennya. Sebagai tuan rumah, dirinya berharap kehadiran para kiyai dan ulama thariqah dapat memberikan kontribusi melalui cara-cara ulama thariqah untuk ikut meringankan beban penderitaan bangsa yang sedang ditimpa musibah beruntun ini. (muiz)


Terkait