Kondisi dan fenomena yang berbeda pada muktamar kali ini adalah adanya indikasi pihak luar yang akan membelah kekuatan NU secara internal maupun menggunakan kekuatan NU di kultural. Pihak luar ini juga yang menginginkan NU menjadi kerdil.
"Saya kira tidak perlu dijelaskan, nanti bisa dilihat sendiri saja siapa itu," tutur Ketua PWNU Jatim KH Mutawakil Alallah di Surabaya, Selasa (9/3). Menurut Mutawakkil, indikasi adanya pihak luar yang ingin mengobok-obok NU dapat dilihat dari banyaknya tokoh politik yang berbicara tentang muktamar, padahal sebelumnya tidak pernah membicarakan NU sama sekali.<>
"Ada yang sengaja mengusung calon tertentu, agar bisa diremote (dikendalikan). Padahal, calon tersebut tak punya kompetensi intelektualitas dan gampang dibodohi. Bahkan, ada juga tokoh yang didukung dan tidak mengerti NU sama sekali," imbuh Mutawakkil.
Lebih lanjut, Mutawakkil menjelaskan, seringnya dilakukan silaturahmi dan pemberian dukungan terhadap calon ketua umum PBNU. Selain itu, ada kelompok-kelompok kepentingan yang memfigurkan calon ketua umum PBNU, tetapi tujuannya bukan membesarkan NU ke depan.
Mutawakkil juga menampik adanya kemungkinan calon ketua umum dari luar NU, mutawakkil menjawab. "Tidak mungkin ada calon yang bukan dari NU. Yang ada itu ada kelompok tertentu yang memfigurkan calon demi kepentingan mengkerdilkan NU." ujarnya. (min)