Warta

PWNU Kalsel dan Ponpes Unjukrasa Soal Narkoba

Kamis, 18 Agustus 2005 | 12:11 WIB

Banjarmasin, NU Online
Kalangan Nahdatul Ulama (NU) Kalimantan Selatan dan Pondok Pesantren (Ponpes) di propinsi itu dengan menggunakan mobil truk keliling kota Banjarmasin untuk menyerukan kepada warga Banjarmasin menghindari penyalahgunaan dan pengedaran narkoba.

Unjuk rasa keliling kota dengan menggunakan pengeras suara tersebut  berlangsung, Kamis pagi menyinggahi Kantor Walikota Banjarmasin, DPRD setempat,  serta tempat-tempat hiburan yang sering digunakan sebagai lokasi pemakaian narkoba.

<>

Tempat hiburan yang disinggahi pengunjukrasa NU, Ponpes dan sejumlah anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) tersebut antara lain, Diskotik Istana Barito, Grand Mitra Plaza, serta Diskotik Hotel Banjarmasin Internasional (HBI).

Beberapa tokoh NU dan Pospes memberikan orasi di atas mobil, seperti Ketua Wilayah NU Kalsel, Drs. H. Rusdiansyah, SH, Pimpinan Ponpes Baiturahman, K.H. Hanafiah serta aktivis LSM lainnya.

Pada intinya orasi pengunjuk rasa menentang beredarnya Narkoba di kota yang terbilang agamis tersebut, karena terbukti pemakaian dan peredaran narkoba telah merusak nilai-nilai agama, sosila, dan menggangu mental generasi muda.

Makanya pengunjukrasa meminta pemerintah meninjau ulang izin-izin pengoperasian tempat-tempat hiburan seperti diskotik, karaoke, serta lokasi yang ditengarai sebagai tempat pesta narkoba.

Bahkan pengunjukrasa meminta mereformasi peraturan yang menyebutkan bahwa izin diskotik merupakan izin satu paket dengan hotel berbintang, bila ada hotel berbintang maka harus ada tempat hiburan diskotik.

Seharusnya izin yang diberikan bagi diskotik tidak perlu satu paket demikian, kalau memang dianggap meresahkan masyarakat bisa saja lokasi diskotik ditutup tanpa harus menutup izin perhotelan, kata seorang pengunjukrasa menggunakan pengeras suara dengan suara lantang.

Unjuk rasa anti narkoba kalangan NU, Ponpes dan LSM mendapat pengawalan dari aparat kepolisian.(ant/mkf)
 


Terkait