Warta

PWNU Sumbar: Kekerasan Bukan Ajaran Islam

Senin, 21 Februari 2011 | 10:01 WIB

Padang, NU Online
Nahdlatul Ulama menegaskan jika prilaku kekerasan dan tindakan anarkis yang dilakukan sekelompok masyarakat dengan mengatasnamakan Islam terhadap kelompok lain bukanlah bagian dari ajaran Islam.

"Aksi kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini bukan representasi dari Islam karena dilakukan oleh oknum tertentu mengingat Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan pada pemeluknya, apalagi prinsip dasar dari Islam adalah rahmat bagi seluruh alam semesta," kata ketua Pengurus Wilayah NU Sumatera Barat HA Khusnun Aziz di Padang, Senin (21/2).<>

Menurut Khusnun, terjadinya aksi kekerasan terhadap kelompok masyarakat tertentu lebih disebabkan pada tiga hal, yaitu adanya tekanan terhadap umat Islam di masa orde baru, persoalan ekonomi, dan ketidakpuasan terhadap pemerintah. "Tiga faktor ini menyebabkan masyarakat menjadi mudah marah dan terprovokasi untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap kelompok lain yang dianggap berbeda," tutur Khusnun.

oleh sebab itu lanjut Khusnus, NU mengharapkan masyarakat jika melihat ada kelompok yang diduga melakukan penafsiran ajaran Islam yang menyimpang dari Alquran dan Hadits jangan dimusuhi serta dinyatakan sesat, tetapi sebaliknya harus dirangkul untuk dibina dan diajak ke jalan yang benar.

"Mengapa? Sebab jika kelompok tersebut dihujat dan diperlakukan secara anarkis hal itu tidak akan menyelesaikan persoalan dan hanya akan menambah masalah serta menyebabkan citra Islam menjadi tidak baik, kejam, sadis dll," ujarnya.

Ia mencontohkan, Nabi Muhammad dalam menyampaikan ajaran Islam tidak pernah menggunakan cara kekerasan bahkan walaupun beliau dihina, dilempari kotoran, dan dicaci maki tetap berlaku baik dan lemah lembut. "Sikap yang baik dan prilaku lemah lembut itulah yang akan menyebabkan seseorang menjadi tersentuh dan mudah untuk menerima kebenaran," katanya mengingatkan.

untuk itu, NU juga meminta kepada para ulama dalam berdakwah agar mengedepankan sesuatu yang menyejukan dan tidak memprovokasi umat untuk terpancing berbuat anarkis terhadap kelompok tertentu.

Salah satu upaya yang juga harus digiatkan kembali di tengah masyarakat guna mengantisipasi tidak berkembangnya ajaran yang menyimpang adalah menguatkan kepedulian sosial di tingkat keluarga dan masyarakat. "Dengan kepedulian sosial, individu akan saling menjaga agar orang-orang terdekat tidak terlibat dengan ajaran yang menyimpang," tandas Khusnun lagi.(amf/ant)


Terkait