Lebih dari seratus ribu warga menghadiri acara haul ke-29 almarhum KH Abd. Hamid dan Haul ke-20 Nyai Nafisah Hamid, yang digelar di pusat kota pasuruan. Mereka berasal dari daerah pasuruan dan sekitarnya, serta dari luar Jawa Timur seperti Semarang, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, hingga dari Kalimantan, Sulawesi dan Bali.
Haul ini dihadiri Wakil Rais Aam PBNU KH Musthofa Bisri, Katib Aam PBNU KH Malik Madani, para kiai dan habaib dari berbagai daerah, Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh, Anggota DPR RI Anas Urbaningrum, gubernur dan wagub Jawa Timur, walikota Pasuruan dan beberapa pemimpin daerah di Jawa Timur yang berlatarbelakang NU.<>
Kegiatan berpusat di Pondok Pesantren As-Salafiyah di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan, Sabtu (12/2), dan memanjang hingga halaman dan rumah warga, hingga ke jalan raya dan alun-alun kota pasuruan serta masjid Al-Anwar yang berjarak hampir 1 km dari pusat acara.
A Najib, panitia bagian humas, mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan nasi bungkus sebanyak 65 ribu hingga seratus ribu bungkus. "Itu hanya bisa menjangkau 50 persen jamaah yang hadir," katanya. Nasi bungkus itu merupakan sewadaya masyarakat sekitar dan dana dari pihak pesantren.
Katib Aam PBNU KH Malik Madani saat memberikan sambutan mewakili PBNU mengungkapkan, sosok Kiai Hamid dikenal sebagai waliyullah yang tawadlu' dan iklas dalam berdakwah dan memimpin umat.
"Beliau punya kharisma yang luar biasa. Ucapan Kiai hamid mampu menenangkan hati, menghilangkan kebringasan dan kekasaran hati," katanya sembali menceritakan pengalaman pribadinya terkait Kiai Hamid.
Rangkaian kegiatan haul telah dilakukan pada Kamis kemarin berupa seminar tentang pesantren dan kebangsaan yang dihadiri Mustasyar PBNU KH Tholchah Hasan, Rektor UIN Malang Imam Suprayogo dan pengasuh Pesantren Gontor Abdullah Syukri Zarkasi.
Haul Jum'at malam hingga dini hari diadakan hataman Al-Qur'an di seratus tempat (majelis) yang berbeda di seputaran komplek Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan. Para penghafal Al-Qur'an ini berkelompok sebanyak lima orang dan hatam 30 juz dalam waktu semalam.
Sementara pada Sabtu pagi acara dimulai dengan peringatan maulid nabi, nikah massal, dan acara inti berupa sambutan pihak keluarga Kiai Hamid, taushiyah para kiai dan pembacaan Tahlil. (nam)