Warta

RMI Mengaku Belum Mandapat Laporan

Rabu, 1 Maret 2006 | 13:43 WIB

Jakarta, NU Online
Asosiasi pondok pesantren seluruh Indonesia atau Robithah Maahid Islamiyah (RMI) mengaku belum mendapat laporan soal adanya sinyalemen masuknya narkoba ke pondok pesantren. Dari dari 26 ribu pondok pesantren yang berada dalam naungan RMI, hingga kini belum ada yang melaporkan soal keterlibatan santrinya dalam masalah narkoba.

”Sebagai orang yang berurusan langsung dengan pengelola pondok pesantren, saya belum menerima laporan soal itu secara langsung,” kata Wakil Ketua RMI Abdul Adhim ketika ditemui NU Online di Jakarta, Selasa (28/2) lalu.

<>

Menurutnya, kemungkinan peredaran narkoba di lingkungan pesantren sangat kecil, karena kondisi dan lingkungan pesantren sangat ketat, sehinga tidak memungkinkan bagi para santri untuk memakai narkoba. ”Para santri itu, hubunganya dengan luar sangat kecil. Sebagian besar waktu mereka digunakan untuk ibadah, sehingga tidak ada waktu bagi mereka untuk hura-hura,” ungkapnya.

Adhim mengakui adanya mantan pengguna narkoba yang masuk pesantren untuk kepentingan rehabilitasi. Namun, kemungkinan mereka membawa masuk narkoba atau mempengaruhi terhadap orang lain sangat kecil, meski mereka berbaur dengan santri lain.

“Mereka memang tidak dipisahkan dengan santri lain. Tapi mereka tidak bisa langsung berhubungan dengan orang lain di luar kecuali keluarganya. Saya kira tidak mungkin keluarga sendiri membawa narkoba untuk mereka,” jelasnya.

Seperti diberitakan NU Online beberapa waktu lalu, Ketua PBNU Rozy Munir mengungkapkan adanya sinyalemen narkoba telah masuk pesantren. Zat adiktif untuk “fly”  yang berbahaya itu kini tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat umum saja, tapi telah merambah ke pesantren sebagai pusat pendidikan moral keagamaan.

Hal yang sama diungkapkan Ketua Pelaksana Harian (Kalahar) Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Made Mangku Pastika. Menurutnya, saat ini ada sinyalemen pesantren telah kemasukan zat adiktif untuk fly  itu. Meski demikian, selama ini belum pernah ada santri pondok pesantren yang ditangkap gara-gara narkoba.” Memang ada sinyalemen di pesantren, ada yang pakai narkoba, tapi fakta di lapangan memang belum pernah ada orang pesantren yang ditangkap,” ungkapnya. (amh)


Terkait