Bulan suci Ramadhan diharapkan tidak menghalangi kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep, Mohamad Rais menjelaskan, pihaknya tidak menginginkan sekolah meliburkan siswanya satu bulan penuh selama bulan suci Ramadhan.
"Kegiatan belajar mengajar itu harus tetap berjalan, tetapi menyesuaikan dengan kondisi siswa yang tengah beribadah puasa, misalnya dengan mengurangi jam pelajaran" kata Rais.r />
Dijelaskan, momen bulan Ramadhan sebaiknya juga diisi dengan kegiatan yang bersifat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
"Bentuk kegiatannya terserah pada masing-masing sekolah. Bisa dengan pesantren kilat, buka puasa bersama, sholat tarawih berjamaah, tadarus, atau pendalaman baca tulis Al Qur'an," jelas Rais baru-baru ini.
Yang penting menurut Rais, sekolah tidak meliburkan siswanya. Libur yang diijinkan hanya libur sesuai kalender akademik, yakni permulaan puasa dan menjelang Lebaran.
"Jadi selain hari libur yang sudah ditentukan, siswa jangan dibaiarkan vakum tanpa kegiatan selama bulan Ramadhan. Eman-eman kan, ada momen bagus, yang mestinya bisa untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita, ternyata malah tidak dimanfaatkan" ujar Rais seperti dilansir beritajatim.com.
Dinas pendidikan Sumenep nantinya akan melakukan pemantauan ke sekolah-sekolah, saat mengisi kegiatan efektif fakultatif selama bulan Ramadhan. (ful)