Warta

Soal Kandidat, NU Jateng Belum Bersikap

Senin, 4 Januari 2010 | 23:09 WIB

Tegal, NU Online
Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama (NU) di Makassar sudah diambang pintu. Masing-masing daerah sudah mulai mempersiapkan personil yang akan diberangkatkan dan materi yang kan diusulkan. Demikian juga kader yang akan digolkan sebagai orang nomor satu di tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia itu.

Jajaran Pengurus Wilayah (PW) NU dan Pengurus Cabang (PC) NU se-Jawa Tengah sendiri telah melaksanakan berbagai agenda jelang muktamar.<>

“Kami sudah melaksanakan rapat kerja dua kali, khusus membahas muktamar,” ujar Ketua PWNU Jateng Drs H Moh Adnan MA usai melantik PCNU Kota Tegal, di Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal, Ahad (3/1 kemarin

NU Jateng, lanjutnya, dalam muktamar mendatang akan mengusung beberapa usulan antara lain tentang masa pembatasan kepengurusan NU. “Idealnya, jabatan kepengurusan NU dibatasi cukup dua periode saja. Sehingga pengkaderan kepemimpinan NU bisa berjalan dinamis,” lanjutnya.

Lebih jauh dia menuturkan, untuk badan otonom (banom) pun harusnya demikian. Dalam muktamar nanti, batasan usia minimal dan maksimal dicantumkan secara eksplisit dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) NU.

Di samping itu, kepengurusan banom harus sepengetahun Pengurus NU di semua tingkatan. Sehingga akan memberikan dampak pertanggungjawaban pengurus dan interaksi yang sinerji. “Meski sudah diberi hak otonom, tapi banom kan bagian dari tubuh NU. Sehingga ‘restu’ NU mutlak dibutuhkan,” ucapnya.

Ditanya mengenai kandidat yang bakal di usung PW Jateng, dia menegaskan belum sampai membahas mengenai calon. “Insya Allah, pada Februari ada jawaban yang jelas Jateng bakal menjagokan siapa,” kilahnya.

Senada dengan Adnan, Ketua PCNU Kota Tegal DR Basukiyatno juga mengaku belum mempunyai ‘jago’ yang bakal di gulirkan pada Muktamar mendatang. Tapi yang jelas dia beberapa kali melihat para Pengurus Besar NU (PBNU) berseliweran (cari dukungan, red) ke daerah-daerah. ”Namun  aktivitas mereka bukanlah suatu kegiatan formal organisasi,” ujarnya menganalisa.

Sambil menunggu waktu yang tepat, tambah Basuki, PW masih menganjurkan adanya usulan-usulan kreatif dari cabang-cabang. Dia juga berharap pada Muktamar mendatang akan muncul sosok Gus Dur baru. “Kalau muncul sosok Gus Dur baru, Insya Allah kami dukung,” tandasnya.

Tapi, imbuhnya, Gus Dur baru itu bukanlah hanya sosok figur yang ngotot pada liberalisme belaka. “Gus Dur yang kami maksud, dalam pengertian yang kompleks,” pungkasnya. (was)


Terkait