Warta

Sunni-Syiah Hidup Rukun

Selasa, 17 April 2007 | 02:54 WIB

Norilsk, Rusia, NU Online
Di Rusia terdapat 20 juta warga Muslim, sekitar 14 persen dari total 140 juta penduduk negeri itu. Warga Muslim Asia Tengah dan Dagastan umumnya penganut Sunni, sementara lainnya dari Azerbaijan umumnya Syi’ah. Tidak ada  permusuhan antara sekte sekte tersebut di Norislk dan Muslim Soviet tidak termasuk mereka yang rajin menjalankan ajaran Islam.

“Di sana banyak Muslim, tapi hanya segelintir yang mendatangi masjid. Mereka bekerja seharian dan pada malamnya mereka capek," papar Sidikov.

<<>font face="Verdana">Masjid itu yang dibuka pada 1998 dibangun oleh Mukhtad Bekmeyev, seorang etnik Tartar, dan warga asli Norilsk kini bermukim di kota Laut Hitam, Sichi, sekitar 4.000 km dari tempat itu. Dia memberi nama masjid itu setelah orang tuanya membiayai pemugarannya pada tahun ini.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Sidikov, yang berambut gundul dan memakai sebuah kopiah berwarna biru, meninggalkan kota Kyrtyz, Osh, untuk mencari kerja. Dia pernah menjalani dinas militer Soviet di Rusia dan tinggal di dua kota Siberia sebelum ia menetap di Norilsk sejak tujuh tahun silam.

Gaji yang relatif tinggi dibanding kawasan lain di negara itu menarik minat para pekerja dari seantero Uni Soviet untuk ke Norilsk ketika usaha pertambangan dan peleburan logam tumbuh.

Sidikov mengatakan, gaji rata-rata setiap bulan antara 25.000 - 30.000 roubel (962 dolar - 1.154 dolar) tidak cukup untuk hidup layak. Bukan hanya warga Muslim yang pergi meninggalkannya, penduduk tetap Norilsk berkurang sekitar 5.000 orang setiap tahun.

Kota Tertutup

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Warga non-Rusia, umumnya dari Azerbaijan dan bekas-bekas republik Soviet di Asia Tengah, telah merasakan lebih sulit  memasuki Norilsk sejak 2002 setelah larangan perjalanan bagi warga asing diberlakukan. Mereka ini harus membutuhkan izin khusus untuk mengunjungi Norilsk.

Meski Norilsk Nickel dan mantan pemimpin eksekutif Mikhael Prokhorov telah mengungkapkan rencana menahan para pekerja terlatih kota itu dan menarik wajah-wajah baru, Sidikov mengatakan, tidak ada tindakan khusus telah dilakukan untuk membantu warga Muslim.

Namun warga Muslim Norilsk, katanya, telah berbaur secara baik dengan komunitas luas dan tidak mengalami banyak diskriminasi. Selama beberapa generasi, sejumlah pendatang dari kawasan Kaukasus Rusia telah memeluk Kristen Ortodoks, kata warga setempat.

Sidikov tetap membuka masjid itu hingga larut malam setiap hari untuk memberi kesempatan bagi mereka yang ingin belajar Al-Quran. Sekitar 500-600 orang terlihat melakukan shalat Jumat.

"Warga Muslim seharusnya mendatangi masjid setidaknya sekali sepekan. Kita tidak menemukan di sini," kata seorang warga. (ant/nov)