Kendari, NU Online
Lantunan Surat Yassin berkumandang di beberapa masjid dan di jalan-jalan, Jumat (19/1) malam, di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara menandai tahun baru Hijriah 2007. Peringatan tahun baru Islam merupakan momentum untuk merefleksikan apa yang telah dilakukan tahun lalu dan prospek yang diharapkan akan dijalani dalam setahun berikutnya.
Dilaporkan, beberapa masjid sejak Kamis malam dan Jumat malam, terdengar alunan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dilanjutkan dengan pembacaan Surah Yassin merupakan hal yang lazim dilakukan umat Muslim menyambut I Muharram 1428 Hijriah itu.
<>Di Mataram Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs. H. Lalu Serinata mengatakan, Tahun Baru Islam 1 Muharam 1428 Hijriyah agar dijadikan momentum untuk bercermin pada peristiwa kilas balik jaman para nabi terdahulu.
"Misalnya pada zaman Nabi Nuh yang dilanda banjir dahsyat, karena membangkang terhadap keesaan Allah serta kaun Nabi Luth yang dibinasakan karena menyimpang dalam seksual dengan sodomi," katanya dihadapan ribuan umat Islam yang menyambut tahun Baru Islam di Mataram, Jumat malam.
Demikian juga nasib yang menimpa Qorun yang ditelan bumi karena mendewakan harta serta kaum Firaun yang telah ditelan laut karena mengagungkan kekuasaan.
Adakah peristiwa yang menimpa bangsa Indonesia akhir-akhir ini seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi dan kecelakaan baik di darat, laut maupun udara merupakan azab seperti yang ditimpakan kepada kaum terdahulu atau sekedar ujian.
Hijratur Rasul
Di Makassar sedikitnya 5.000 peserta mengikuti jalan santai ’Hijaratul Rasul’ yang dilaksanakan untuk memperingati Tahun Baru Islam pada 1 Muharram 1428 H, Sabtu (20/1) pagi.
Gerak jalan santai yang menghadirkan Gubernur Sulsel HM Amin Syam, Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin dan jajarannya, serta Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Sulsel dan seluruh kelompok majelis taklim dan masyarakat umum di Makassar ini berlangsung sejak pukul 06.00 Wita.
Massa berkumpul di Masjid Al Markaz Jend. M Jusuf kemudian bergerak menuju Masjid Al Jibra, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar dengan melewati Jalan Masjid Raya dan Urip Sumoharjo.
"Kalau tahun baru masehi diperingati secara umum oleh masyarakat dengan penuh sukacita, maka pada peringatan tahun baru Hijriyah atau Tahun Baru Islam inipun harus disambut dengan kegembiraan," ungkap Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin di sela-sela acara jalan santai itu. (min/ant/sus)