Ulama kharismatik asal Syiria Syeikh Prof. Dr. Wahbah Zuhaili akan memberikan sambutan sekaligus pidato tentang Perdamaian dan Kemanusiaan dalam Pandangan Islam pada hari pertama International Conference for Islamic Scholars (ICIS) III, Rabu (30/7) hari ini.
Syeikh Wahbah Zuhaili tiba di Indonesia pada hari pendaftaran ICIS III, Selasa (29/7), bersama adik kandungnya, Syeikh Muhammad al-Zuhaili, dan beberapa ulama Syiria lainnya. Mereka didampingi oleh utusan khusus dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Syiria<>.
Wahbah Zuhaili lahir pada tahun 1351H / 1932 M di Dir Athiyah, Damaskus (Syuriah). Ayahnya bernama Syekh Musthafa Zuhaili, seorang ulama yang berprofesi sebagai petani. Sewaktu kecil, Wahbah belajar di Sekolah Dasar (Ibtidâiyyah) dan Menengah (Tsânawiyah) di Kuliah Syar’iyyah Damaskus. Kemudian beliau pindah hijrah ke Mesir melanjutkan kuliahnya dan memperoleh predikat kesarjanaan dari fakultas Syari’ah Universitas Al-Azhar pada tahun 1956 M.
Pada tahun 1963 M, ia diangkat sebagai dosen di fakultas Syari’ah Universitas Damaskus. Kemudian karirnya meningkat menjadi Wakil Dekan, Dekan dan Ketua Jurusan Fiqh Islami wa Madzâhabih di fakultas yang sama. Ia mengabdi selama lebih dari tujuh tahun dan dikenal pakar dalam bidang Fikih, Tafsir[3] dan Dirasat Islamiyah.
Sebagai ulama dan pemikir Islam, Zuhaili telah menulis lebih dari 30 buku. Diantara karya–karyanya adalah; Ushûl al-Fiqh al-Islâmiy. Al-Fiqh al-Islâm wa Adillatuhu, At-Tafsîr al-Washîth, Atsar al-Harb Fi’l Fiqh al-Islâmi, Takhrîj wa Tahqîq Ahâdîst wa Tuhfatu’l Fuqahâ’, Nadhariyyah ad-Dhaman aw Ahkâm al Mas’uliyyat al-Madaniyyah wa al Jinaiyyah Fi Fiqh aI-slâmi,Al-Washaya wa al-Wakfu, At-Tanwîr Fi at-Tafsîr ‘Ali Hamasy Al-Qur’ân al-Adhîm, Al-Qur’ân Syarî’ah Al-Mujtama’ dan masih banyak lagi. (atj)