Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember, Jawa Timur, menegaskan bahwa tak ada unsur politik terkait upayanya menagih janji Prabowo Subianto yang akan membantu pembangunan perpustakaan. PCNU mengaku yakin cawapres Megawati Soekarnoputri itu dapat menepati janjinya.
Pernyataan tersebut dikemukakan Wakil Ketua PCNU Jember, Misbahussalam, kepada NU Online, Kamis (11/6) pagi. “Bukan black campaign (kampanye negatif. Itu hanya menagih janji. Wajar kami menagih janji itu soalnya sudah cukup lama,” ujarnya.<>
Upaya tersebut, kata Masibah, sebagai upaya ntuk menepis prasangka buruk dari masyarakat. Sebab, warga NU sudah bertanya-tanya tentang kelanjutan bantuan gedung perpustakaan itu. “Kebetulan warga NU (pengurus ranting NU dan para kiai) saat Konfercab hadir semua, ya sekalian dijelaskan supaya sama-sama tahu,” terangnya.
Misbah mengaku sudah berkali-kali menghubungi pihak Prabowo untuk menanyakan kepastian bantuan pembangunan gedung perpustakaan itu. Pasalnya, putra Begawan Ekonomi, Soemitro Joyohadikusumo, itu berjanji akan meresmikan penggunaannya setahun lagi. Namun, sejauh ini belum ada hasil.
“Tapi, saya yakin, Pak Prabowo tidak mungkin bohong, mungkin dia hanya sibuk,” pungkas Misbah.
Diberitakan sebelumnya, di hadapan para peserta Konferensi Cabang pada Ahad lalu, Ketua PCNU Jember, Muhyiddin Abdussomad, mengungkapkan prakarsa Prabowo yang berjanji memberi bantuan untuk pembangunan gedung perpustakaan di kompleks kantor Baladhika NU Jember. Namun, sampai kini, janji tersebut belum terwujud.
Ia mengatakan, "...sampai saat ini, Prabowo belum memberi apa-apa. Satu rupiah pun belum. Beliau hanya berjanji, kalau tidak sampai setahun, perpustakaan sudah selesai".
Tim pemenangan pasangan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto menyayangkan pengungkapan tersebut pada media massa. "Terus terang, kami sangat menyayangkan NU Jember menagih janji lewat media. Kenapa tidak langsung mengontak Mas Prabowo? Kenapa di-blow up di media," kata Ketua Tim Pemenangan Mega-Pro Jember, Yusuf Iskandar, Selasa (9/6).
Yusuf membenarkan janji Prabowo itu. Namun, katanya, Prabowo tidak pernah menyebutkan nominal.
Pada 23 Februari 2009, Prabowo melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan NU di samping barat gedung Baladika NU, Jalan Tampaksiring, Antirogo, Jember. Gedung yang akan dibangun di atas tanah berukuran 7,5 x 15 meter itu direncanakan diberi nama “Perpustaaan Soemitro Joyohadikusumo”. (ary)