Warta

Tanpa Resolusi Jihad, Tidak Ada Perlawanan terhadap Sekutu

Kamis, 24 November 2011 | 13:23 WIB

Brebes, NU Online
Kirab mengarak bendera Merah putih, Bendera Nahdlatul Ulama (NU) serta bendera jamiyah torikot  yang bertajuk kirab Refolusi Jihad yang dimulai sejak tanggal 20 Nopember 2011 dari Monumen Resolusi Jihad yang berada di Kantor PCNU Kota surabaya tersebut Rabu pagi tadi sekitar pukul 10.00 singgah di Pendopo Kabupaten Brebes sebelum ahirnya melanjutkan perjalanannya menuju ke Kabupaten Cirebon, Indramayu, subang, karawang, bekasi dan terahir di DKI Jakarta.

Kirab yang di ikuti oleh puluhan mobil dan ratusan sepeda motor tersebut setibanya di Pendopo Kabupaten Brebes disambut oleh ribuan Warga NU yang memang semenjak pagi telah memadati tempat yang akan digunakan serah terima kontingen kirab dari kota Tegal Kepada Kabupaten Brebes.<>

Bupati Brebes H Agung Widyantoro dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten I Setda Brebes Drs. H M Supriyono mengucapkan selamat datang di Kabupaten Brebes kepada seluruh peserta kirab masyarakat kabupaten brebes, utamanya warga Nahdliyin kabupaten Brebes sangat Gembira sekaligus bangga menjadi bagian dari upaya bersejarah ini. Meski rombongan nanti hanya melewati jalur pantura menuju kota Cirebon yang kurang lebih hanya berjarak 60 km dari tempat ini, tetapi sesungguhnya kabupaten Brebes ini sangatlah luas. Kabupaten Brebes adalah kabupaten terluas kedua di provinsi Jawa tengah. 

NU dikenal oleh Bangsa Indonesia, bahkan oleh dunia sebagai organisasi yang memiliki prinsip dasar, nilai dan jati diri yang kokoh, yang mencerminkan pertama, Organisasi sosial keumatan yang menganut jalan tengah dan lurus yang kita kenal dengan sikap moderat, yang menolak kekerasan dan ekstrimitas, yang menghormati kemerdekaan dan kemajemukan, yang menjalin ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniah, dan yang benar – benar menjadikan islam sebagai rahmatan lilalamin.
Sementara itu Korwil Jateng Kirab Refolusi Jihad H Abdul Kadir Karding,  mengatakan peristiwa 10 Nopember 1945 merupakan tonggak sejarah yang sangat penting bagi berdirinya bangsa Indonesia. 

Karenanya sampai hari ini seluruh bangsa indonesia setiap tanggal 10 Nopember memperingatinya sebagai hari Pahlawan, namun peristiwa 10 Nopember 1945 tidak akan pernah terjadi jika pada tanggal 22 oktober 1945 Rais akbar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari bersama para kyai besar NU lainya tidak menyerukan Jihad fi Sabilillah mempertahankan NKRI yang baru saja diproklamirkan, dimana peristiwa ini di kenal dengan Resolusi Jihad.

Tanpa resolusi Jihad maka tidak akan ada perlawanan rakyat terhadap tentara sekutu, bahkan tanpa resolusi jihad eksistensi NKRI yang baru seumur jagung terancam goyah. namun ironis sampai sekarang Resolusi Jihad yang dicetuskan pada tanggal 22 oktober 1945 belum diakui keberadaanya dalam sejarah resmi Indonesia, padahal jelas sekali bukti otentik adanya Resolusi Jihad tersebut yang hingga kini disimpan di musium leiden Belanda.

Hal tersebutlah yang melatari di lakukanya Kirab ini, dengan tujuan agar kita semua tahu adanya resolusi jihad sehingga sejarah yang penting ini dapat ditetapkan oleh pemerintah sebagai sejarah resmi Negara indonesia dan bisa dijadikan tambahan pada kurikulum sejarah di dunia pendidikan. Sehingga para generasi muda Indonesia dapat mengetahui sejarah yang sebenarnya terjadi.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Redaktur     : Syaifullah Amin

Kontributor : Wasdiun


Terkait