Terancam Gerakan Islam Garis Keras, PCNU Sidoarjo Sertifikati Masjid
Jumat, 8 Juni 2007 | 09:59 WIB
Sidoarjo, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, Jawa Timur, melakukan tindakan pengamanan dengan membuat sertifikat bagi masjid-masjid yang didirikan oleh warga se-Kabupaten Sidoarjo. Langkah itu dilakukan lantaran terdapat indikasi dari kelompok Islam garis keras yang berusaha mengambilalih masjid NU.
"Mereka (kelompok Islam garis keras, red) tidak mau membuat masjid sendiri, tapi ingin menguasai masjid-masjid milik NU," tambahnya lagi,” ujar Ketua PCNU Sidoarjo H Abdi Manaf, Kamis (7/6) kemarin.
<>Mantan Ketua Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Jabon itu menambahkan, selain berusaha mengamankan masjid NU, pihaknya juga tengah mengantisipasi gerakan kelompok-kelompok tersebut, yakni dengan menyosialisasikan lewat pertemuan jamiyah NU serta berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sidoarjo.
Sebab, terangnya, gerakan Islam radikal itu diketahui sudah merambah Sidoarjo selama beberapa bulan terakhir. "Kami sudah memiliki data-datanya. Sehingga kami berusaha mengantisipasi, agar kaum nahdliyin tak terpengaruh oleh ajaran kelompok ini," ujarnya tanpa menyebut nama kelompok yang dimaksud.
Disebutkan Gus Manaf, begitu panggilan akrabnya, masjid milik NU yang ada di Sidoarjo saat ini sebanyak 811. Sementara yang sudah disertifikati, sudah mencapai 500. Ia menargetkan, dalam 2 bulan ke depan, seluruh masjid itu sudah bersertifikat PSNU Sidoarjo.
Selain aktif melakukan sosialisasi melalui pertemuan dan jam'iyah NU, untuk menghadang gerakan kelompok Islam radikal itu, pihaknya juga berusaha mengaktifkan kegiatan-kegiatan di masjid milik NU, yakni melalui Lembaga Takmir Majid Indonesia (LTMI), wadah takmir masjid NU yang sudah cukup lama dibentuk.
"Kita juga berusaha mendata berapa banyak mushola atau langgar milik NU. Kalau perlu, semuanya akan kita sertifikati. Sehingga masjid atau mushola itu tak bisa dikuasai kelompok lain," pungkasnya. (hrb)