Ketua lembaga-lembaga internasional memperingatkan tentang peningkatan krisis di Jalur Gaza. Situs Kantor Berita Palestina, Ma'an memberitakan, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Ban Ki-Moon Jum'at malam (14/11) menuntut Israel supaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan mendesak warga Jalur Gaza. Ban Ki-Moon mengatakan, serangan terbaru Israel memperparah kondisi di Gaza. Dikatakanya pula, langkah itu tidak dapat diterima dan harus segera diakhiri.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kemanusiaan Inggris Oxfam mengatakan, para tokoh politik dunia harus menekan Israel supaya mengakhiri aksi blokade terhadap Jalur Gaza. Ketua Lembaga Independen HAM Palestina, Salah Abdul Ati, memperingatkan bahwa kondisi di Jalur Gaza berada di ambang tragedi kemanusiaan menyusul berlanjutnya kejahatan Israel.<>
Seraya menyinggung bahwa 65 persen warga Gaza berada di bawah garis kemiskinan, Abdul Ati mengatakan, kemiskinan di Jalur Gaza terus meningkat, sementara Lembaga PBB Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) mengumumkan ketidakmampuan mereka dalam menyalurkan bantuan pada penduduk setempat.
Dalam aksi terbarunya, Israel melarang 30 truk PBB pengangkut bantuan kemanusiaan memasuki Jalur Gaza. Sebelumnya pada pekan lalu, Rezim ini juga melarang para jurnalis meliput di sana. Tidak hanya itu, sejak Kamis sore (13/11) Israel juga mancegah pemasokan bahan bakar ke Jalur Gaza. Aksi ini telah menghentikan aktivitas satu-satunya instalasi pembangkit listrik di Gaza dan memadamkan kawasan tersebut. (irb)