Warta

Waketum PBNU Buka Kongres I ISNU

Sabtu, 18 Februari 2012 | 06:17 WIB

Lamongan, NU Online
Kongres I Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Kampus Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) Lamongan, secara resmi dibuka oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As'ad Said Ali, Sabtu (18/2) pagi. Acara pembukaan dihadiri Ketua Mahkamah Kontsitusi Mahfud MD, Ketua DPR RI Marzuki Ali, anggota BPK Ali Masykur Musa, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan ratusan sarjana NU yang tergabung dalam badan otonom ISNU.<>

Dalam sambutannya, As'ad Said meminta para sarjana NU mampu mengubah pola pikir pragmatisme, positivisme barat dan fundamentalisme Islam yang sedang berkembang di masyarakat.

"Kita harus waspadai fundamentalisme pasar bebas maupun agama yang dilakukan secara halus melalui perang pikiran dan penghancuran terhadap pesantren,"katanya.

ISNU lanjutnya, memiliki karakter cendikiawan yang tidak semata ditentukan penguasaan disiplin akademik tertentu melainkan sangat tergantung oleh integritas moralnya.

"Dengan integritas moral itu, seorang cendekiawan memiliki tanggung jawab sosial. Artinya memiliki kepedulian terhadap nasib dan penderitaan rakyat,"tegasnya.

Dalam konteks masyarakat Indonesia, tambahnya, masih banyak tertinggal dari segi sosial, ekonomi maupun kebudayaan ini yang membutuhkan kehadiran kaum cendekiawan.

“Bukan cendekiawan yang mengurung diri di dalam kampus, melainkan sarjana yang mau turun ke lapangan bergumul dengan pesoalan masyarakat yang masih terbelakang dan masih hidup dibawah garis kemiskinan,” katanya

Menurutnya, kemiskinan ini merupakan penyebab  utama bagi keterbelakangan dan merostnya kualitas masyarakat baik dari segi moralitas, intelektualitas  maupun kesehatan.

“Disini Kaum cendekiawan mesti berusaha keras untuk mengatasi kesenjangan social yang semaki melebar karana dipacu oleh system kapitalisme global yang berideologi liberal,”jelasnya dalam dalam pembukaan kongres yang baru pertama kali digelar oleh ISNU ini.

Menurutnya, tugas yang dijalankan ISNU sangat besar yakni  menguatkan akidah ahlussunnah wal jamaah, menjaga ideologi Pancasila serta keutuhan bangsa ini. “Dengan demikian harga diri sebuah bangsa bisa ditegakkan dan kesejahteraan rakyat bisa diwujudkan.”tegasnya.

Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan seminar nasional bertema membangun mentalitas kecerdasan dan kejujuran dalam mengantar kemajuan bangsa. Sebagai nara sumber Ketua MK Mahfud MD, Ketua DPR RI Marzuki Ali dan Menteri pendidikan dan kebudayaan M. Nuh.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Qomarul Adib


Terkait