Warta
Wapres Minta Ulama Terus Berdakwah untuk Kembalikan Pengikut Noordin
Kamis, 17 September 2009 | 22:09 WIB
Jakarta, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta para ulama dan pemimpin bangsa terus berdakwah untuk mengembalikan para pengikut Noordin M. Top pada ajaran Islam yang benar.
Menurut Wapres, selama tujuh tahun petualangannya di Indonesia, Noordin dikhawatirkan telah melahirkan banyak pengikut yang siap menggantikannya.<>
Wapres menyadari perlu dakwah khusus untuk mengembalikan para eks pengikut Noordin. Ia yakin, pascatewasnya pria asal Malaysia itu, masih ada sisa-sisa ideologi terorisme yang ditinggalkannya.
Ideologi yang menghalalkan bom bunuh diri dan membunuh orang-orang tidak bersalah dengan memakai jubah jihad. ''Bukan hanya polisi, ulama dan para pemimpin bangsa, kita semua, untuk mengembalikan paham-paham yang tidak benar,'' imbuhnya di Jakarta, dikutip dari Republika Online.
Tewasnya Noordin, Wapres harapkan menjadi pelajaran bagi pengikutnya untuk tidak malanjutkan upaya teror. Meskipun ia menyadari pula, tidak mudah untuk mengembalikan paham ajaran para pengikuti Noordin itu.
Terbukti, salah seorang yang ikut tewas dalam penyergapan di Solo ini adalah residivis kasus terorisme yang pernah mendekam di penjara. "Sama dengan pencuri, dia mencuri lagi,'' katanya. ''Di muka seakan-akan insyaf, tapi tidak. Perlu edukasi ulang.''
Setelah Noordin tiada, Wapres yakin aktivitas terorisme bakal berkurang. Namun, dia khawatir dalang terorisme itu sudah melahirkan banyak pengikut yang siap menggantikan perannya.
Setelah tujuh tahun malang melintang di Indonesia, bukan tak mungkin Noordin telah mendidik banyak pengikut. ''Itu juga harus kita khawatirkan,'' ujar Wapres mengingatkan. (rif)
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla meminta para ulama dan pemimpin bangsa terus berdakwah untuk mengembalikan para pengikut Noordin M. Top pada ajaran Islam yang benar.
Menurut Wapres, selama tujuh tahun petualangannya di Indonesia, Noordin dikhawatirkan telah melahirkan banyak pengikut yang siap menggantikannya.<>
Wapres menyadari perlu dakwah khusus untuk mengembalikan para eks pengikut Noordin. Ia yakin, pascatewasnya pria asal Malaysia itu, masih ada sisa-sisa ideologi terorisme yang ditinggalkannya.
Ideologi yang menghalalkan bom bunuh diri dan membunuh orang-orang tidak bersalah dengan memakai jubah jihad. ''Bukan hanya polisi, ulama dan para pemimpin bangsa, kita semua, untuk mengembalikan paham-paham yang tidak benar,'' imbuhnya di Jakarta, dikutip dari Republika Online.
Tewasnya Noordin, Wapres harapkan menjadi pelajaran bagi pengikutnya untuk tidak malanjutkan upaya teror. Meskipun ia menyadari pula, tidak mudah untuk mengembalikan paham ajaran para pengikuti Noordin itu.
Terbukti, salah seorang yang ikut tewas dalam penyergapan di Solo ini adalah residivis kasus terorisme yang pernah mendekam di penjara. "Sama dengan pencuri, dia mencuri lagi,'' katanya. ''Di muka seakan-akan insyaf, tapi tidak. Perlu edukasi ulang.''
Setelah Noordin tiada, Wapres yakin aktivitas terorisme bakal berkurang. Namun, dia khawatir dalang terorisme itu sudah melahirkan banyak pengikut yang siap menggantikan perannya.
Setelah tujuh tahun malang melintang di Indonesia, bukan tak mungkin Noordin telah mendidik banyak pengikut. ''Itu juga harus kita khawatirkan,'' ujar Wapres mengingatkan. (rif)
