Warga Kepulauan Sumenep Tentukan Idul Fitri melalui kitab “Sekar Kandhi”
Sabtu, 4 Oktober 2008 | 04:17 WIB
Hingga Jumat (3/10) kemarin, masih saja ada umat Islam yang melaksanakan salat Idul Fitri. Mereka adalah warga Dusun Larangan, Desa Gellaman, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Dalam menentukan awal Ramadhan atau 1 Syawal atau Hari Raya Idul Fitri, mereka berpedoman pada kitab "Sekar Kandhi" sejak puluhan tahun lampau. Diyakini pula melalui kitab itu bahwa Lebaran tahun ini jatuh pada Jumat, kemarin.<>
"Mereka yang berpedoman pada kitab 'Sekar Kandhi' memang meyakini 1 Syawal 1429 Hijriyah baru jatuh pada hari ini (Jumat 3/10)," kata Kepala Desa Gellaman, Abd Karim.
"Jumlah jemaah yang berpatokan pada kitab tersebut hanya berada di Dusun Larangan, Desa Gellaman. Jumlahnya sekitar 200-an kepala keluarga (KK) atau 500-an jiwa," katanya.
Ia menjelaskan, warga lainnya menghormati keyakinan dari jemaah yang berpedoman pada kitab "Semar Kandhi" tersebut.
"Alhamdulillah, warga kami bijaksana melihat perbedaan ini. Sejak dulu, kami tetap hidup berdampingan tanpa ada masalah, meskipun ada perbedaan dalam penetapan awal puasa maupun 1 Syawal," katanya menegaskan.
Karim menjelaskan, warga melaksanakan salat Id sekitar pukul 07.00 di dua masjid setempat.
"Tahun ini, mereka memang berpuasa sejak 3 September lalu, dua hari lebih lambat dibandingkan keputusan pemerintah," katanya menambahkan. (ant/sbh)