Way Kanan, NU Online
Berawal dari keprihatinan sejumlah daerah di Kabupaten Way Kanan, Lampung yang belum memiliki jamban sehat. Hal itu membuat kader PAC GP Ansor Way Tuba berinisiatif membuat jamban sehat komunal di Masjid Al Falakhusa'adah Kampung Way Pisang sebanyak dua unit.
Kecamatan Way Tuba, ujar Ketua PAC Ansor setempat Agung Rahadi Hidayat, di Blambangan Umpu, Rabu (21/2), menjadi sorotan bahwa indeks kesehatan belum baik karena masih banyak rumah yang belum meiliki jamban sehat.
Kabupaten Way Kanan termasuk Kabupaten yang rawan terhadap masalah sanitasi. Berdasarkan hasil kajian Buku Putih Sanitasi Kabupaten Way Kanan diperoleh data bahwa permasalahan disektor air limbah masih ditemui jamban keluarga tidak menggunakan tangki septik sebesar 64,5 persen. Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) cukup tinggi 53 persen.
"Jamban kurang sehat diyakini sebagai penyebab meningkatnya angka kesakitan akibat buruknya sanitasi seperti penyakit diare, disentri, kolera dan lain lain," kata Agung lagi.
Ia menegaskan, pihaknya ingin berkhidmat untuk memberikan kontribusi terhadap pemecahan persoalan dimasyarakat.
Agung menuturkan, jamban merupakan suatu bangunan yang digunakan untuk tempat membuang dan mengumpulkan kotoran/najis manusia yang lazim disebut kakus atau WC, sehingga kotoran tersebut disimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman.
Kotoran manusia yang dibuang dalam praktek sehari-hari bercampur dengan air, maka pengolahan kotoran manusia tersebut pada dasarnya sama dengan pengolahan air limbah.
Oleh sebab itu, kata dia menambahkan, pengolahan kotoran manusia, demikian pula syarat-syarat yang dibutuhkan pada dasarnya sama dengan syarat pembuangan air limbah.
"Membangun WC seperti sepele namun berdampak besar bagi kesehatan manusia. Jamban sehat adalah bagian perwujudan kebersihan sebagian dari iman, apalagi ini di sekitar masjid tentu bisa dipakai untuk bersuci dan membuat kita bermartabat," papar aktivis kemanusiaan dan lingkungan hidup itu pula.
Sebelumnya, masjid tersebut belum punya jamban dan tempat wudhu yang memadai, Ansor Way Tuba turun tangan membangun WC berikut tempat wudhunya.
Sumber dana diperoleh untuk pembangunan sarana dimaksud melalui fundraising atau proses pengumpulan kontribusi sukarela dalam bentuk uang atau sumber daya lain. Antara lain, dari hasil penjulan sembako murah yang dilakukan kader Ansor di beberapa kecamatan, seperti PAC Ansor Negeri Besar melalui Ansor Ranting Tegal Mukti pada 2017.
"Ansor Way Kanan pada 2017 menggelar pasar murah. Bersama komunitas Kampung Lebah, sahabat-sahabat Ansor menggalang dana untuk pembangunan kami lakukan bersama masyarakat ini," kata Agung menjelaskan. (Rizqiadeeva/Abdullah Alawi)