Daerah

Dekan FEBI IAIN Pontianak: Jiwa Wirausaha Harus Terus Dikembangkan

Jumat, 28 Februari 2020 | 10:00 WIB

Dekan FEBI IAIN Pontianak: Jiwa Wirausaha Harus Terus Dikembangkan

Seminar entrepreneur bertajuk ‘Ekonomi Kreatif 4.0’ digelar PMII Komisariat IAIN Pontianak. (Foto: NU Online/Siti Maulida)

Pontianak, NU Online
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan sangta dibutuhkan, terutama bagi generasi muda, khususnya para pelajar. Mengenalkan jiwa mandiri sangat mendesak dilakukan agar lahir para usahawan tangguh di masa mendatang.
 
Hal ini mengemuka pada seminar entrepreneur bertajuk ‘Ekonomi Kreatif 4.0’ yang digelar Pergerakan Mahasiswa Islam Indoensia (PMII) Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Tampil sebagai narasumber antara lain Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) kampus setempat, Fachrurrozi, Kamis (27/2).
 
Fachrrozi menjelaskan bahwa untuk generasi muda khusunya para pelajar perlu memiliki pandangan berwirausaha ke depan. Menurutnya sudah saatnya generasi Z di era Revolusi Industri 4.0 mengubah mindset dari yang awalnya bercita-cita menjadi seorang karyawan atau pegawai, dan harus mengubah cita-cita menjadi seorang entrepreneur.
 
“Kita harus mengubah pemikiran kita yang awalnya employes minded ke entrepreneur minded,” tuturnya.
 
Ia juga menjelaskan bahwa generasi saat ini masuk ke dalam era disrupsi, artinya harus siap tergilas oleh perkembangan zaman. Sehingga diperlukan generasi-generasi yang siap menghadapi tantangan zaman dan dapat berkreasi serta berinovasi.
 
Menurutnya, untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur adalah dengan cara membiasakan sikap memberi terhadap sesama, karena sebenarnya cita-cita seorang entrepreneur adalah menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang-orang yang membutuhkan.
 
“Seorang entrepreneur itu beda dengan pedagang. Kalau pedagang kegiatannya hanya jual beli, sedang entrepreneur adalah bagaimana seseorang itu bisa memproduksi, mempromosikan, mengembangkan usaha dengan suatu nilai, yang bersifat maslahah,” tuturnya.
 
Disampaikannya, sebenarnya bisa memanfaatkan kesusahan orang sebagai peluang berekonomi, contohnya saja sudah banyak Gojek yang tadinya orang-orang kesusahan pergi atau pesan seseuatu.
 
“Karena pemiliknya berpikir bahwa keluhan orang bisa dijadikan peluang usaha akhirnya membuat apikasi yang sekarang begitu booming dan bermanfaat,” imbuhnya.
 
Dirinya menjelaskan menjadi seorang entrepreneur harus dibuktikan dengan aksi nyata. Dan saat ini FEBI IAIN Pontianak sedang mengembangkan inkubator syariah yang di dalamnya menampung produk atau wirausahawan yang ingin mengembangkan industrinya. 
 
“Tentu kami berharap FEBI menjadi salah satu tonggak kemajuan industri khususnya industri syariah dengan adanya inkubator tersebut.” pungkasnya. 
 
 
Kontributor: Siti Maulida
Editor: Ibnu Nawawi