Daerah

Gus Qoyyum: Ilmunya Orang Alim Bisa Melindungi Mara Bahaya

Selasa, 13 September 2011 | 00:45 WIB

Demak, NU Online
Akhir akhir ini banyak orang alim ikhlas dimuka bumi ini bener benar telah berkurang, satu per satu Allah memanggilnya. Sekarang banyak orang pandai ilmu syari’ah, ilmu hadits, hapal Alqur’an akan tetapi dalam kesehariannya orang orang pintar tersebut tidak mencerminkan kepandainnya sehingga tatanan kehidupan pun tidak sesui dengan ilmu yang dipelajarinya.

Demikian disampaikan Gus Qoyyum (panggilan akrab keseharian KH Qoyyum Mansur dari Lasem) saat memberikan tausiyah pada acara haul pendiri NU kabupaten Demak sekaligus pendiri pesantren Alfattah Setinggil Demak KH Abdullah Zaini ke-59 dan KH Kholil Abd.Rozaq ke-22 pada hari Ahad 11/9/2011.<>

Dalam tausiyahnya Gus Qoyum juga menyampaikan, bahwa betapa mulianya orang yang alim, dikarenakan orang alim ini dalam kondisi apapun akan terjaga dan diawasi oleh ilmunya sendiri bahkan nama baiknya akan dihiasi oleh ilmunya tersebut, karena dalam kehidupannya dia tidak memikirkan dirinya sendiri, tapi untuk umat.

“Ilmune tiyang Alim niku saget nglindungi piyambake kaliyan umate, langkung langkung awake piyambak (ilmunya orang alim/pintar agama itu bisa melindungi dirinya sendiri dan umat disekelilingnya baik yang sudah mati maupun yang masih hidup, terlebih untuk dirinya pasti akan selamat: Red),” katanya.

Gus Qoyyum mencontohkan ketokohan dan kegigihan Kiai Kholil tentang keistimewaannya dalam mengajar ilmu pada santri yang tanpa kenal lelah dan waktu.

“Kiai Kholil niku kagungan keistimewaan inggih meniko mulang santri cacahe 40 kitab saben dinten, jaman sak meniko nopo mampu (K Kholil punya keistimewaan mengajar 40 pelajaran tiap hari kepada santri, jaman sekarang apakah masih ada: Red),” tambahnya.
 
Lebih lanjut Gus Qoyum menguraikan setelah mati ilmu para alim bisa diwujudkan berupa sesuatu yang menurut Allah dianggap pas dan disukai pemiliknya, diantaranya binatang tumbuh tumbuhan, emas, surban dan sebagainya disamping itu juga di alam kubur nanti ilmunya orang alim akan menghibur dirinya  di alam kubur sampai hari kiamat.

Pengasuh Pesantren Alfattah Setinggil Demak KH Arif Cholil saat ramah tamah mengatakan, haul ini untuk mengenang dan sekaligus mengingatkan pada santri dan alumni betapa besar jasa para alim, kiai dalam menyebarkan agama lewat dunia pesantren.

“Sampeyan tahu sendiri lah haul itu apa,biar para alumni dan santri dan umumnya kaum muslimin itu tahu jasa para leluhur gitu aja mas,” katanya sambil menikmati hidangan bersama tamu yang hadir.

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: A.Shiddiq Sugiarto