
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem KH Abdul Qoyyum Mansur memberikan ijazah saat menyampaikan mauidzah hasanahnya di wisuda Al-Qur'an bil ghoib di Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Senin (19/12/2020). (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)
Syarif Abdurrahman
Kontributor
Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem, Rembang, Jawa Tengah KH Abdul Qoyyum Mansur memberikan ijazah agar mudah dalam proses menghafal Al-Qur'an.
Ijazah tersebut dalam bahasa Arab yaitu:
يسرالله القرآن علي واعانني على تلاوته وقربني كل بعيد
Hal ini disampaikannya saat mengisi ceramah ilmiah dalam wisuda Al-Qur'an bil ghoib di Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang, Jawa Timur, Senin (19/12/2020).
"Kami mau mengijazahkan doa untuk menghafal Al-Qur'an. Izinkan untuk diterima. Yassaraallahuqur'ana alaiya, wa a'anani ala tilawatihi wa qorrabni kulla ba'id" jelasnya.
Tokoh agama yang akrab disapa Gus Qoyyum ini berharap dengan ijazah tersebut Allah memudahkan menghafal dan memahami Al-Qur'an kepada pengamalnya.
"Semoga Allah menolong pengamal ijazah untuk rutin baca Qur'an dan semoga Allah mendekatkan dengan sesuatu yang jauh," ujarnya.
Dengan pertolongan Allah, lanjut dia, apa-apa yang belum tercapai, semoga segera tercapai. Apa-apa yang kelihatan tidak mungkin, jadi mungkin. "Yang tidak terwujud, jadi terwujud," ungkapnya.
Gus Qoyyum menambahkan, dalam mengamalkan ijazah tersebut cukup sederhana yaitu dengan membaca tiga kali sebelum membaca kitab suci Al-Qur'an.
Ijazah ini penting karena penghafal Al-Qur'an saat ini mendapat tempat istimewa di hati masyarakat. Instansi pemerintah juga memberikan keistimewaan bagi penghafal Al-Qur'an seperti kepolisian, TNI, dan kampus.
"Itu ijazah yang saya terima, dibaca sebelum membaca Al-Qur'an. Sebanyak tiga kali. Insyaallah, berkah semua," ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang KH Abdul Kholik Hasan mengatakan bahwa orang hafal Al-Qur'an ada anugerah besar dari Allah. Tidak semua orang diberikan anugerah tersebut.
"Kalian telah mendapatkan fadlol dan anugerah yang besar dari Allah. Hamba yang Allah pilih. Banyak yang ingin ini, tapi tidak dapat," tegasnya.
Dikatakan, selayaknya orang yang hafal Al-Qur'an menumbuhkan rasa syukur kepada Allah. Karena seseorang yang diberikan Al-Qur'an , lantas berpikir ada yang lebih besar dibandingkan Al-Qur'an maka sebenarnya ia telah mengecilkan sesuatu yang besar.
"Jangan mengecilkan sesuatu yang besar, begitu sebaliknya. Jaga anugerah ini dengan sebaik-baiknya," tandasnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin
Terpopuler
1
Ketum GP Ansor Hadiri Haul Ke-57 Guru Tua, Perkuat Ukhuwah dan Dakwah Moderat
2
Syekh Hasan Al-Masyath, Ulama yang Lahir dan Wafat di Bulan Syawal
3
Haul Akbar 1 Abad Syaikhona Kholil, Menghidupkan Warisan Pemikiran untuk Pedoman Masa Depan
4
Hasil Seleksi Calon Petugas Haji 2025 Diumumkan, Peserta Siap Ikuti Bimtek pada 14 April
5
Harga Stabil, Beras Kualitas Medium Paling Banyak Diminati Masyarakat Kelas Menengah ke Bawah
6
F-Buminu Sarbumusi Resmikan Pesantren Vokasi Calon PMI, Langkah Perbaikan Tata Kelola Migrasi
Terkini
Lihat Semua