Pekalongan, NU Online
Kemarau panjang yang melanda di sebagian besar wilayah Indonesia menggerakkan langkah ribuan Nahdliyin Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah untuk menggelar shalat minta hujan (istisqa).
Kegiatan yang berlangsung Rabu (25/9) pukul 14.00 WIB di Alun-alun Kajen Kabupaten Pekalongan diinisiasi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan.
Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Chudlori mengatakan, shalat istisqa sebagai upaya batin untuk wilayah Kabupaten Pekalongan khususnya agar segera diturunkan hujan.
"Apa yang kami lakukan di samping menindaklanjuti instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui suratnya bernomor 3700/C.1.34/09/2019 tertanggal 16 September 2019, juga melihat kondisi masyarakat yang mengalami kesulitan air untuk kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Dikatakan, untuk membantu masyarakat akibat kemarau, PCNU Kabupaten Pekalongan telah melakukan ikhtiar lahir yaitu telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 74 truk tangki ke beberapa wilayah yang dilanda kekeringan dengan memperdayakan LAZISNU, LPBINU, dan Ansor-Banser.
"Alhamdulillah, selama tiga hari kemarin PCNU dengan dibantu BPBD dan PMI Kabupaten Pekalongan menyalurkan bantuan air dari para donasi ke sejumlah kecamatan dan desa yang mengalami kekeringan," jelasnya.
Shalat istisqa lanjutnya, merupakan ikhtiar bathin dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt, dan memohon segera diturunkannya hujan rahmat, bukan hujan bencana.
"Hujan yang kita minta bukan hujan yang berakibat bencana, akan tetapi yang memberikan rahmat bagi seluruh makhluk di muka bumi," bebernya.
Bupati Pekalongan H Asif Kholbihi yang ikut hadir dalam shalat istisqa menyampaikan terima kasih kepada PCNU yang telah berusaha, baik lahir dan batin untuk meringankan penderitaan sebagian warga karena dampak kekeringan atau kemarau panjang.
"Mewakili Pemerintah Daerah, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas usaha yang dilakukan Nahdliyin bersama Nahdlatul Ulama mengirimkan air bersih kepada masyarakat dan menggelar shalat istisqa," ujarnya.
Dikatakan, upaya batin yang telah dilakukan oleh masyarakat di Alun-alun Kajen semata-mata untuk meringankan beban kesulitan warga akibat kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Pekalongan.
"Pemerintah Daerah juga telah berupaya untuk meringankan penderitaan bencana kekeringan melalui Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) dengan mengirimkan air bersih ke lokasi-lokasi yang membutuhkan," jelas Asif.
KH Afnan Chafidz dalam khutbahnya menyampaikan, sholat istisqa merupakan bentuk pengakuan ketidakberdayaan hamba Allah ketika Allah memberikan bencana kekeringan.
"Pengakuan ini diwujudkan dengan bersabar dan memperbanyak istighfar, pengakuan dosa, dan mohon ampun kepada Allah Swt. Kemudian shalat sebagai pendekatan diri kepada Allah Swt untuk meminta hujan. Karena rahmat Allah akan diturunkan kepada hamba-Nya yang bersyukur ketika ditimpakan nikmat dan bersabar ketika ditimpakan bencana," pungkasnya.
Pewarta: Abdul Muiz
Editor: Kendi Setiawan