Daerah

Pelajar NU di Brebes Halalbihalal Sambil Bincang Fenomena Pergaulan Bebas

Kamis, 9 Oktober 2008 | 11:04 WIB

Brebes, NU Online
Bagi pelajar Nahdlatul Ulama (NU) di Brebes, Jawa Tengah, seremonial halalbihalal (maaf-memaafkan saat Lebaran) barangkali sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja. Apalagi jika dilakukan sekedar kumpul-kumpul.

Mereka lebih memanfaatkan momentum halalbihalal yang masih dalam suasana Idul Fitri itu dengan bincang-bincang tentang masalah keremajaan terkini, terutama seputar fenomena pergaulan bebas.<>

Acara yang digelar Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar NU dan Ikatan Pelajar Putri NU Brebes itu diselenggarakan di Masjid Al Mukaromah, Kompleks Islamic Centre Brebes, Rabu (8/10) kemarin.

Acara bertajuk “Menikah dalam Sudut Pandang Syariat Islam” itu diikuti pengurus dan kader IPNU-IPPNU se-Kecamatan Brebes.

Ust Abubakar Mubarok yang didaulat menjadi narasumber pada kesempatan itu, mengatakan, kehidupan remaja kini sangat rentan terhadap pengaruh pergaulan bebas. Remaja akan tumbuh lebih dewasa sebelum waktunya. Dampaknya, timbul pernikahan dini. Bahkan, tidak sedikit yang hamil sebelum melakukan pernikahan.

“Tentu, kehamilan di luar nikah itu bukanlah ‘kecelakaan’ biasa. Tapi, sudah menjadi kecelakaan dunia akhirat,” papar Ustad Mubarok.

Narasumber lain, Ust Durotun Naskhin meminta agar IPNU-IPPNU bisa menjadi contoh dalam pergaulan yang sesuai tuntunan Islam. Sebab, ia menilai, pergaulan remaja sekarang sudah kelewat batas.

Ketua PAC IPNU Brebes, Syukron Aulawi, menjelaskan, pihaknya bermaksud agar tidak hanya sekadar kumpul meminta maaf, tapi ada ilmu yang bisa dipetik dari sebuah pertemuan.

Ia berharap, para peserta tidak canggung dalam mengungkapkan permasalahan pribadi yang dihadapi masing-masing pelajar. Nurjanah, misalnya, mengaku prihatin melihat sepasang muda-mudi yang baru tunangan, sudah hidup seperti layaknya suami-istri. (was)