Daerah

Pesantren Balekambang Juara Umum Kejuaraan Pagar Nusa

Rabu, 12 Oktober 2016 | 10:58 WIB

Jepara, NU Online
Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang desa Gemiring Lor kecamatan Nalumsari kabupaten Jepara berhasil menjadi juara umum Kejuaraan Pagar Nusa Open se-Kabupaten Jepara yang dipusatkan di Gedung NU, Jalan Pemuda No.51 Jepara, Sabtu-Ahad (08-09/10/16).
 
Dalam kejuaraan yang diikuti oleh 213 dari delegasi pesantren, madrasah dan sekolah pesantren Balekambang berhasil memboyong 8 emas, 3 perak dan 1 perunggu. 

Raihan juara umum pesantren yang diasuh KH Makmun Abdullah Hadziq itu bukan secara tiba-tiba. Sudah 4 tahunan ini pesantren yang memiliki unit dari tahfidz Al-Qur’an hingga akademi komunitas sudah menggembleng para santri pencak silat khas NU itu. 

Hal itu dikemukakan salah satu pelatih, Sholihul Huda saat dihubungi NU Online.
 
“Kami menggelar latihan rutin saben Selasa dan Jumat. Anggotanya sekitar 80an santri,” katanya. 

Mewakili pengasuh pesantren KH Makmun Abdullah Hadziq, Sholihul menyatakan hasil tersebut sudah sesuai target. “Alhamdulillah tercapai,” lanjutnya. 

Tahun lalu, pesantren tersebut berhasil menggondol 7 emas pada kejuaraan yang sama tingkat Kabupaten. Bedanya tahun kemarin diikuti 11 atlit, tahun ini 14 atlit. Sedangkan di tingkat Jawa Tengah, pihaknya hanya memperoleh juara umum urutan keempat dengan 1 emas, 3 perak dan 1 perunggu. 

Hasil juara umum di Jepara masih menurutnya akan ditandingkan lagi dalam Kejuaraan Pagar Nusa Tingkat Jawa Tengah dan DIY yang rencananya akan dihelat di pesantren Balekambang Desember mendatang. 

Untuk persiapan di Kejurda tersebut mulai minggu depan pihaknya sudah mengagendakan latihan sepekan 4 kali. “Targetnya memboyong 5 emas, syukur-syukur bisa juara umum,” doanya. 

Dipilihnya Pagar Nusa sebagai salah satu kegiatan santri, lanjutnya karena pencak silat NU itu dirintis oleh ulama sehingga, Balekambang berupaya itba’ untuk mengembangkan NU khususnya melalui pencak silat. Mimpi besarnya, dari atlit Pagar Nusa Balekambang kelak akan ada yang menjadi atlit pencak silat nasional. (Syaiful Mustaqim/Mukafi Niam)