Tujuh Profesor Hadiri Konferensi Internasional di Pesantren RUMI Aceh Barat

Aceh Barat, NU Online

Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Munirul Islam atau RUMI Aceh Barat, Aceh akan menggelar konferensi internasional. Kegiatan berkonsentrasi dalam bidang studi Islam dan ilmu sosial atau International Conference on Islamic Studies and Social Sciences (ICISSS) dan berlangsung Selasa (10/11) yang dilakukan secara virtual dan terbuka untuk umum.

 

Ustadz Nasir, salah satu panitia ICISSS 2020 mengatakan bahwa setidaknya tujuh profesor dari Indonesia dan Malaysia yang akan menjadi narasumber utama di konferensi ini. Ada empat guru besar dari Indonesia yaitu H Abu Yasid, H Syahrizal Abbas, MN Harisudin, dan Eka Srimulyani. Sedangkan tiga profesor lainnya yang berasal dari Malaysia adalah Kamarul Shukri bin Mat Teh, Faridah Ibrahim, serta Norizan Abdul Ghani.

 

“Hampir seribu peserta dari berbagai negara telah mendaftar melalui web www.conference.rumi.my.id untuk mengikuti konferensi international yang diadakan secara virtual ini, yang terbanyak dari Indonesia dan Malaysia,” katanya, Senin (9/11). Karena banyaknya peserta yang mendaftar, panitia juga membuat live streaming di Chanel YouTube Pondok Pesantren RUMI agar semua peserta dapat mengikuti acara ini, lanjutnya. 

 

Pendiri Pesantren RUMI, Ustadz Rahmat Saputra mengatakan ingin mensyiarkan Indonesia sebagai pusat pendidikan Islam.

 

“Karena itu sinergi antara pesantren dan perguruan tinggi Islam harus terus ditingkatkan, termasuk dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi digital,” jelas alumni Ma’had Aly Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur ini.

 

Panitia ICISSS lainnya, Ustadz Najamul Wathan mengatakan bahwa kegiatan seperti ini perlu terus dikembangkan oleh pesantren yang ada di Indonesia. Sehingga dengan banyaknya kegiatan konferensi internasional seperti ini, akan menjadikan pendidikan pesantren terus dikenal dan berkembang sesuai zamannya.

 

Sejak pandemi Covid-19, Pondok Pesantren RUMI aktif menyelengarakan program berbasis online untuk menjangkau masyarakat luas. Ramadhan lalu telah membuat program pesantren online yang bisa diikuti oleh para pelajar melalui sosial media, seperti kelas membaca al-Qur’an. Juga kelas menghafal al-Qur’an (tahfidz), ilmu tauhid, ilmu fiqh, ilmu tasawuf, tarikh atau sejarah Islam dan kelas Bahasa Arab.

 

Tidak hanya pengajian, Pesantren RUMI juga sering mengadakan webinar nasional dan internasional. Ustadz Yusran Syahputra, salah seorang pengurus pesantren mengatakan program ini adalah ciri khas dari Pesantren RUMI yang memanfaatkan teknologi informasi untuk berdakwah. Tujuannya untuk menyasar generasi muda. 

 

“Kami membuat berbagai program secara online seperti pengajian melalui zoom dan webinar sebagai bentuk nasyrul ilmi atau menyebarkan ilmu kepada masyarakat,” katanya.

 

Hal tersebut agar bisa belajar dan mengikuti pengajian di manapun dan kapan pun secara langsung seperti majelis taklim melalui aplikasi zoom.

 

“Karena dengan aplikasi ini, kita dapat mengaji secara interaktif bagaikan berhadapan langsung dengan guru.” jelasnya.

 

Sejumlah program online yang didakan Pesantren RUMI juga disambut antusias masyarakat. Ini terlihat dari komentar positif yang tercantum dalam website resmi pesantren yakni rumi.my.id.

 

Feri Cahyono dari Kediri, Jawa Timur berkata: “Acara seperti ini sangat baik dan sangat bermanfaat karena dapat memberikan manfaat yang banyak sekali sebagai wadah bagi kami untuk mendalami suatu  keilmuan,” katanya.

 

Mudhiah dari Banjarmasin mengemukakan acara yang diselenggarakan Pesantren RUMI membuka wawasan untuk selalu menggali ilmu pengetahuan sesuai perkembangan zaman.

 

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti pengajian online hingga konferensi internasional yang diadakan pesantren ini dapat mendaftar melalui website: www.rumy.my.id, dan mengikuti sosial media  lewat Instagram: https://www.instagram.com/DayahRUMI, Telegram: https://t.me/ZoominarRUMI, atau YouTube https://www.youtube.com/PondokPesantrenRUMI/

 

Editor: Ibnu Nawawi