Daerah

Warga NU Jakut Gelar Haul Syekh Abdul Qodir al-Jailani

Kamis, 4 Januari 2018 | 10:04 WIB

Jakarta, NU Online
Warga Nahdlatul Ulama Jakarta Utara memulai tahun 2018 dengan menyelenggarakan manaqiban pada haul Syekh Abdul Qodir al-Jailani, Selasa malam (2/1). Kegiatan itu digagas Majelis Darus Sholawat, majelis tarekat NU bimbingan mursyid Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Haul dipusatkan di musholla Miftahul Jannah, Jalan Bendungan Melayu RT 08, RW 02 No.11, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Kota Administrasi Jakarta Utara. Kegiatan itu diikuti lebih dari 300 Nahdliyin dari berbagai majelis taklim yang bearada  di wilayah Kota Jakarta Utara.

Pimpinan Majelis Darus Sholawat Ustadz Lukman Hakim, Kamis (4/1) mengatakan, haul diisi dengan manaqiban atau membaca kisah-kisah keteladanan Syekh Abdul Qodir al-Jailani serta tawassul kepada mursyid, silsilah tarekat, serta para ulama Nahdlatul Ulama.

“Pembacaan manaqib dilakukan sebagai wujud kecintaan serta tabaaruk kepada Tuan Syekh. Semoga kita semua mendapatkan berkah dari beliau,” katanya.

Acara  yang dimulai pukul 17.00 WIB dengan khataman Al–Qur’an. Kemudian memberikan santunan bagi para yatim piatu dan orang jompo yang berada di wilayah Koja dan Tanjung Priok.

Sebelum pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani, para jamaah dihibur dengan penampilan hadrah santri-santri dari Majelis Taklim Rebama Sungai Bambu. Setelah itu, mereka larut dalam dzikir dan mujahadahan yang dipimpin langsung oleh Ustadz Lukman Hakim, alumnus pondok pesantren Daarul Rahman, Jakarta Selatan, Angkatan 18 (Andalas).

Seusai manaqiban dan dzikiran, para jamaah mendapatkan siraman rohani dari Ustadz Hakimul Wahid, dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan pimpinan Perguruan NU Bongas, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Ustadz Hakimul Wahid mengatakan pengikut Ahlussunah wal-Jamaah tidak perlu ragu-ragu untuk melakukan amaliah manaqiban, tawassulan atau dzikiran.

“Yakin aja sebab amaliah manaqiban itu bisa membuka pintu-pintu langit. Insyaallah segala permohonan para jamaah yang hadir, baik itu hajat dunia dan hajat akhirat akan terkabul,” kata Hakim.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa Syekh Abdul Qadir al-Jailani pernah berkata: “Barang siapa saja yang berdoa kepada Allah SWT melalui perantara diriku, niscaya doa tersebut akan dikabulkan.“ 

Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah ulama kelahiran Baghdad yang wafat pada tanggal 11 Rabiuts Tsani 561 H dalam usia 91 tahun. (Ahmad Fahir/Abdullah Alawi)