Anjuran Minta Doa Kepada Jamaah Haji yang Baru Pulang ke Tanah Air
NU Online Ā· Kamis, 4 Agustus 2022 | 14:00 WIB
Umar bin Khattab memaparkan, waktu meminta doa tidak harus saat baru kedatangan jamaah haji, tetapi boleh setelah itu. (Ilustrasi: setkab.go.id)
Muhamad Abror
Penulis
Salah satu tradisi yang dilakukan umat Muslim termasuk di Indonesia saat jamaah haji baru tiba di kampung halaman adalah mengadakan syukuran penyambutan dengan mengundang sanak saudara dan sejumlah tetangga. Biasanya tuan rumah sudah menyuguhkan aneka hidangan untuk disantap bersama.Ā
Selain itu, terutama di Indonesia, biasanya jamaah sudah menyiapkan oleh-oleh untuk dibagikan kepada seluruh tamu yang hadir. Mulai dari air Zamzam, kurma, tasbih, sejadah, dan sejumlah oleh-oleh khas haji lainnya. Tradisi demikian dibenarkan dalam Islam bahkan sudah terjadi sejak zaman Rasulullah saw.Ā
Imam An-Nawawi menyebutkan tradisi ini dengan Naqiāah, yaitu syukuran dalam rangka menyambut saudara yang baru tiba dari bepergian jauh termasuk setelah ibadah haji. Dasarnya adalah hadits berikut:Ā
Ų£Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
ŁŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŲÆŁŁ
Ł Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁ ŲµŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁ ŁŲ³ŁŁŁŁ
Ł Ų§ŁŁ
ŲÆŁŁŲ©Ł : ŁŁŲŲ± Ų¬ŁŲ²ŁŲ±ŁŲ§ Ų Ų£Ł ŲØŁŁŲ±Ų©ŁĀ
Artinya, āSesungguhnya Rasulullah saw ketika tiba dari Madinah sepulang safar, beliau menyembelih unta atau sapi.ā (HR Bukhari).Ā
Dalam hadits lain juga disebutkan:Ā
ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲÆŁŁ
Ł Ł
ŁŁŁ Ų³ŁŁŁŲ±Ł ŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ§ .ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁ ŁŁŲØŁŲ§ŁŁŲŁŲ³ŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲŁŲ³ŁŁŁŁŁ . ŁŁŲ§ŁŁ : ŁŁŲŁŁ
ŁŁŁ Ų£ŁŲŁŲÆŁŁŁŲ§ ŲØŁŁŁŁŁ ŁŁŲÆŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±Ł Ų®ŁŁŁŁŁŁŁ ŲŁŲŖŁŁŁ ŲÆŁŲ®ŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
ŁŲÆŁŁŁŁŲ©ŁĀ
Artinya, āJika Nabi saw pulang dari safar, kami menyambutnya. Beliau menghampiriku, Hasan, dan Husain, lalu beliau menggendong salah satu di antara kami di depan, dan yang lain mengikuti di belakang beliau, hingga kami masuk kota Madinah.ā (HR Muslim) (An-Nawawi, Al-Majmuā Syarah Al-Muhadzdzab, tanpa tahun: juz 4, h. 400)Ā
Meminta doaĀ
Selain mengadakan syukuran dengan menghidangkan makanan untuk disantap bersama, hal yang tidak kalah penting ketika jamaah haji baru tiba di Tanah Air adalah meminta doa ampunan. Sebab, seorang Muslim yang baru saja menunaikan rukun Islam yang kelima terbebas dari dosa seperti bayi yang baru lahir di dunia sehingga doanya mudah dikabulkan. Diriwayatkan:Ā
Ų¹ŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ ŁŁŲ±ŁŁŁŲ±ŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ -ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
- ŁŁŲ§ŁŁ Ł
ŁŁŁ ŲŁŲ¬ŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ±ŁŁŁŲ«Ł ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ Ų±ŁŲ¬ŁŲ¹Ł Ł
ŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŲÆŁŲŖŁŁŁ Ų£ŁŁ
ŁŁŁŁĀ
Artinya, āSiapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya.ā (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)Ā
Dalam redaksi yang lebih tegas, Rasulullah saw bersabda:Ā
Ų§ŁŁŲŗŁŲ§Ų²ŁŁ ŁŁŁ Ų³ŁŲØŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŲŁŲ§Ų¬ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ¹ŁŲŖŁŁ
ŁŲ±ŁŲ ŁŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŲ ŲÆŁŲ¹ŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ¬ŁŲ§ŲØŁŁŁŁŲ ŁŁŲ³ŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŲ ŁŁŲ£ŁŲ¹ŁŲ·ŁŲ§ŁŁŁ
ŁĀ
Artinya, āOrang yang berperang di jalan Allah, orang yang beribadah haji, dan orang yang sedang umrah adalah tamu kehormatan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.ā (HR Ibnu Majah)Ā
Pada praktiknya, kita bisa menyambut langsung begitu jamaah tiba di rumah. Mengucapkan salam, menjabat tangannya, lalu memintanya untuk berdoa memohon ampunan bagi semua orang yang hadir. Dalam satu hadits diriwayatkan:Ā
Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁ
ŁŲ±Ł ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲ³ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŲµŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲŁŲ§Ų¬ŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲ§ŁŁŲŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ±ŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲÆŁŲ®ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŲ„ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŲŗŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁĀ
Artinya, āDari Abdullah bin Umar, ia berkata: āRasulullah ļ·ŗ bersabda: āJika kamu menjumpai orang yang baru berpulang dari haji maka berilah salam kepadanya, dan jabatlah tangannya, serta mintalah kepadanya untuk memohonkan ampun buatmu sebelum ia memasuki rumahnya, sebab ia telah diampuni dosa-dosanya.āā (HR Imam Ahmad)
Hadits ini menjelaskan umat Muslim disunnahkan menyambutnya dengan ucapan salam, menjabat tangan, dan meminta doa kepada jamaah haji yang baru pulang ke Tanah Air. Waktu yang paling utama adalah sebelum jamaah memasuki rumahnya. Kita bisa menunggu kedatangan jamaah ketika sedang perjalanan pulang. Begitu sampai, usahakan agar ia memanjatkan doa ampunan terlebih dulu.Ā
Imam Al-Ghazali dalam Ihyaā āUlumidddin dengan mengutip penjelasan (atsar) Umar bin Khattab memaparkan, waktu meminta doa tidak harus saat baru kedatangan jamaah haji. Memang itu yang lebih utama. Akan tetapi, keutamaan mendapat doa tersebut bisa diperoleh sejak bulan Dzulhijjah, Muharram, Shafar, sampai tanggal 20 Rabiāul Awwal.
Al-Ghazali menambahkan, penyambutan jamaah haji saat baru tiba di rumah sudah menjadi tradisi para ulama sejak dulu. Biasanya, begitu jamaah tiba mereka akan menyambutnya dengan mencium keningnya sebelum sempat melakukan sebuah dosa. Dasar tradisi ini adalah hadits Nabi berikut:
ŲŁŲÆŁŁŲ«ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŲ¹Ł Ų¹ŁŁŁ Ų„ŁŲ³ŁŁ
ŁŲ§Ų¹ŁŁŁŁ ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŲØŁŲÆŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŲŁŲØŁŁŲØŁ ŲØŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ Ų«ŁŲ§ŲØŁŲŖŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų®ŁŲ±ŁŲ¬ŁŲŖŁ Ł
ŁŲ¹Ł Ų§ŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁ
ŁŲ±Ł ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲ§Ų¬ŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲŖŁŲÆŁŁŁŁŲ³ŁŁŲ§Ā
Artinya, āTelah menceritakan kepada kami Waki' dari Isma'il bin Abdil Malik dari Habib bin Abi Tsabit dia berkata, āSaya berangkat bersama Ibnu Umar, kami menjumpai para jema'at haji, dan mengucapkan salam kepada mereka sebelum mereka kotor (melakukan dosa).āā (HR Imam Ahamad) (Al-Ghazali, Ihyaā āUlumidddin, 2016 :juz 1, h. 315)Ā
Salah satu doa yang bisa dibaca adalah redaksi riwayat Imam Al-Baihaqi dari Sahabat Abu Hurairah ra sebagai berikut,
Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁ Ų§ŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲŁŲ§Ų¬ŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŁŁ Ų§Ų³ŁŲŖŁŲŗŁŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁ Ų§ŁŲŁŲ§Ų¬ŁŁĀ
Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.
Artinya, āYa Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.āĀ
Syekh Abdurrauf Al-Munawi memberi catatan agar doa di atas dibaca sebanyak tiga kali. (Al-Munawi, Faidhul Qadir, 2018: juz 2, h. 127) Wallahu aālam.
Ustadz Muhamad Abror, penulis keislaman NU Online, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta
Terpopuler
1
KH Miftachul Akhyar Terbitkan Surat Tabayun soal Pemberhentian Gus Yahya sebagai Ketum PBNU
2
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Gus Yahya Klarifikasi Undangan Peter Berkowitz, Potensi TPPU, dan Konsesi Tambang
Terkini
Lihat Semua