Internasional HARLAH KE-58 PMII

Ini yang Disampaikan PMII di ICYF-DC Azerbaijan

Kamis, 19 April 2018 | 05:00 WIB

Baku, NU Online 
Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang diwakili Romzi Ahmad sebagai delegasi, sedang berpartisipasi dalam Islamic Conference Youth Forum for Dialogue and Cooperation (ICYF-DC) yang dihelat pada tanggal 17-19 April 2018 di kota Baku, ibu kota Republik Azerbaijan. Forum ini merupakan salah satu implementasi dari Islamic Summit Conference yang dihelat pada tanggal 11-15 April 2016.

Forum ini lebih fokus untuk menyuarakan bagaimana pandangan pemuda-pemuda  Islam di seluruh dunia untuk membangun  peradaban Islam ke arah yang lebih baik untuk dunia. 

Romzi yang merupakan Ketua Bidang Hubungan Internasional PB PMII menyampaikan dalam forum tersebut bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu kunci utama dalam pembangunan masyarakat Islam saat ini. Segala lini kehidupan manusia, tidak terlepas dari proses digitalisasi. Masyarakat Islam harus adaptif dengan perkembangan zaman dan memanfaatkan perkembangan teknologi ke arah yang positif. 

Dalam ICYF-DC juga, Romzi menyampaikan bahwa peradaban Islam saat ini dapat dibangun melalui ekonomi kreatif, ekonomi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi melalui ide-ide kreatif pemuda Islam masa kini. 

Ekonomi kreatif dengan konsep sociopreneurs yang dapat merangkul banyak elemen masyarakat untuk terlibat, bukan hanya tentang modal namun harus memiliki output manfaat sosial di wilayah ekonomi tersebut dikembangkan. Tidak hanya berbicara tentang modal materi, namun implementasi ide-ide kreatif yang dekat dengan kondisi masyarakat. 

Di tengah forum yang melibatkan negara - negara Islam tersebut, Romzi juga menanggapi isu konflik di Timur Tengah, utamanya isu penyerangan AS ke Suriah. Isu yang salah satu akarnya juga melibatkan isu ekonomi terutama perebutan sumber daya. Irisan dari pernyataan tersebut adalah bahwa kekuatan ekonomi merupakan sebuah power atau kapabilitas yang harus dimiliki sebuah negara. Meningkatnya pembangunan ekonomi sebuah negara juga bergantung pada sistem ekonomi yang dijalankan individu sebuah negara, sementara regulasi praktek ekonomi bergantung pada negara. 

Oleh karena itu PB PMII menyuarakan bahwa sociopreneurs dan ekonomi kreatif harus menjadi salah satu fokus yang harus dikembangkan dan dilaksanakan oleh pemuda Islam, sebagai kekuatan mendasar untuk membangun peradaban dan menjaga perdamaian dunia. (Red: Abdullah Alawi)