KH Zulfa Mustofa Ungkap Syarat Jadi Ulama Lebih Ketat daripada Seorang Intelektual
NU Online Ā· Rabu, 22 Oktober 2025 | 06:00 WIB
Kediri, NU Online
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Zulfa Mustofa mengungkapkan bahwa menjadi ulama memiliki syarat yang lebih ketat dibandingkan dengan menjadi seorang intelektual.
Kiai Zulfa menjelaskan, seorang intelektual dituntut untuk berpikir sistematis, runtut, solutif, dan memiliki kemampuan mengajar.
Sementara ulama, sebagaimana disebut dalam surat Ali Imran ayat 79, adalah mereka yang mengabdikan diri untuk mengajari dan mempelajari kitab.
āUlama itu sejak dulu pasti mengajar. Baru disebut ulama kalau dia punya pengabdian ilmu. Ulama dan intelektual dari sisi mengajar sama,ā papar Kiai Zulfa, sebagaimana dikutip NU Online Jatim.
Lebih lanjut, Kiai Zulfa menekankan pentingnya berpikir secara menyeluruh atau holistik. Menurutnya, hal itu diperlukan agar seseorang dapat menilai suatu fenomena secara utuh, termasuk apakah suatu hal masih berada dalam ranah tradisi atau tidak.
āKita melihat sesuatu tadi sudah menyinggung tradisi budaya. Kadang-kadang melihat seseorang tidak secara holistik (tidak utuh). Karena standar tradisi kita berbeda,ā jelasnya.
Kiai Zulfa menambahkan bahwa tolok ukur seorang ustadz, kiai, atau ulama harus didasarkan pada standar Al-Qurāan dan hadits. Seorang ulama yang juga intelektual memiliki kedekatan dengan ilmu, terutama dalam proses transfer of knowledge.
āUlama merupakan orang yang tidak berhenti berdialektika dengan ulama-ulama sebelumnya dan tokoh sezamannya. Jika ada yang mengajak menulis, berdialog, berdialektika, melalui kitab-kitab dengan ulama, Anda bisa disebut sebagai ulama intelektual,ā paparnya.
Baca selengkapnyaĀ di sini.Ā
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua