Jatim

Muhibah ke Tiongkok, PWNU Jatim Kunjungi Industri Perkebunan Modern

NU Online  ·  Sabtu, 1 November 2025 | 15:00 WIB

Muhibah ke Tiongkok, PWNU Jatim Kunjungi Industri Perkebunan Modern

Delegasi PWNU Jatim saat mengunjungi industri perkebunan modern di Tiongkok. (Foto: dok. PWNU Jatim)

Surabaya, NU Online

Delegasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur yang melakukan muhibah ke Tiongkok sejak 27 Oktober 2025 lalu mengunjungi sejumlah industri perkebunan modern di Kota Lan Zhou. Di antaranya, industri perkebunan mawar modern, industri pengolahan produk susu, serta industri produksi alat berat eksplorasi atau eksploitasi minyak dan gas bumi.

 

Jajaran pengurus PWNU Jatim yang terlibat dalam muhibah ini antara lain, Wakil Rais KH Abd Matin Djawahir, Ketua KH Abdul Hakim Mahfudz, Wakil Ketua Prof H Suparto Wijoyo, dan Prof H Maskuri Bakri. Mereka salah satunya mengunjungi industri perkebunan mawar di Lan Zhou New Area Modern Agriculture Investment Group Co. Ltd.

 

Ketua PWNU Jatim, KH Abdul Hakim Mahfudz, menyatakan potensi Indonesia harusnya bisa memodernisasi aspek perkebunan. Menurutnya, Indonesia sebenarnya sudah memiliki modernisasi perkebunan, misalnya buah melon. Meskipun perlu update teknologi dan penyebaran serta pemerataan modernisasi. 

 

“Ini bisa dilakukan dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh, tentu dengan support dari pemerintah dan kemudahan perizinan investasi,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (29/10/2025) diberitakan NU Online Jatim.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu mengatakan, kunjungan dilakukan untuk mendapatkan transfer teknologi dan pengetahuan di bidang perkebunan, khususnya Tiongkok dan Indonesia. 

 

“Sehingga bisa direalisasikan secara paripurna dalam hubungan kerja sama yang bermanfaat bagi kedua pihak,” ucapnya. 

 

Wakil Ketua PWNU Jatim, H Suparto Wijoyo, menambahkan bahwa saat ini industrialisasi di Tiongkok sudah maju pesat, salah satunya adalah industri bunga mawar. Menurutnya, industri perkebunan di Tiongkok terlihat sederhana, namun proses modernisasi menunjukkan suatu bentuk kesungguhan yang berawal dari kesederhanaan. 

 

“Kesungguhan untuk membudidayakan bunga mawar tersebut ditunjukkan mulai dari penanaman, pemanenan hingga proses pengemasan dan pengiriman bunga mawar yang dihasilkan di Provinsi Gansu yang tidak hanya didistribusikan di market Tiongkok, namun juga market lintas negara, yaitu Jepang dan Korea,” katanya.

 

Sebagai informasi, industri perkebunan mawar di Lan Zhou New Area Modern Agriculture Investment Group Co. Ltd., membudidayakan lebih dari 100 varietas bunga mawar. Dalam aktivitasnya mereka menggunakan tenaga kerja yang mayoritas petani lokal berdomisili di sekitar pabrik, sehingga masyarakat setempat juga menikmati lapangan pekerjaan yang timbul dengan modernisasi perkebunan itu.

 

Sebelumnya, pada Selasa (28/10/2025), delegasi PWNU Jatim mengunjungi industri pengolahan produk susu di Provinsi Gansu Tiongkok, yaitu Gansu Chuanqi Ganwei Dairy Co.,Ltd. Rombongan PWNU Jatim disambut oleh Supervisor Pabrik, Saleh, yang beragama Islam. Selama kunjungan, delegasi PWNU Jatim berkesempatan untuk berkeliling pabrik.

 

Perusahaan ini mempekerjakan lebih kurang 1.800 tenaga kerja dengan rata-rata total produksi 2.400 ton susu sapi setiap hari. Adapun susu yang dihasilkan dijadikan produk olahan susu kemasan, serta berbagai jenis keju dan yoghurt. Peruntukannya tidak hanya bagi pasar domestik, namun juga pasar internasional. 

 

Delegasi juga ditunjukkan pemrosesan dan pengolahan produk yang dilakukan dengan higienis dan modern dengan menggunakan teknologi terbaru, sehingga Gansu Chuanqi Ganwei Dairy Co.,Ltd. memperoleh berbagai penghargaan dan berbagai sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga dan institusi nasional maupun internasional.

 

Hal itu pula yang kemudian menjadikan produk olahan susu sapi yang dihasilkan Tiongkok pun dilirik oleh negara-negara Islam di Timur Tengah dan Afrika Utara, khususnya Mesir. Untuk itu, delegasi PWNU Jatim pun menilai sudah saatnya Tiongkok dan Indonesia bekerja sama dalam mengembangkan industri halal yang menguntungkan bagi kedua negara.

 

Selain industri perkebunan dan Industri pengolahan produk susu, delegasi PWNU Jatim selama kunjungan di Tiongkok, juga diberi kesempatan untuk mengunjungi LS Group Co. Ltd., di Lan Zhou Provinsi Gansu. LS Group Co. Ltd merupakan perusahaan yang berdiri tahun 1953.

 

Industri yang fokus pada pengembangan dan produksi alat berat eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi itu semula di-support oleh tenaga ahli dari Rusia. Seiring meningkatnya ketegangan dua negara kala itu pada tahun 1958, maka Uni Soviet menarik pulang semua tenaga ahlinya. Namun, perusahaan tersebut terus berjuang keras di tengah keterbatasan hingga menjadi perusahaan besar.

 

“Dapat diambil pelajaran bahwa keterbatasan bukan menjadi penghalang dan alasan untuk tidak sukses, perusahaan ini menjadi buktinya bahwa mereka yang semula mengandalkan Uni Soviet mampu menjelma menjadi raksasa di bidangnya dengan modal kerja keras, ketekunan, dan keseriusan,” kata Gus Kikin, sapaan karib KH Abdul Hakim Mahfudz. 

Gabung di WhatsApp Channel NU Online untuk info dan inspirasi terbaru!
Gabung Sekarang