Pelajar NU Bangkalan Sosialisasikan Gerakan Pesantren Ramah Anak
Senin, 26 Agustus 2024 | 10:00 WIB
Bangkalan, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Bangkalan menggelar acara Class of Civilization (COC) round pertama dengan menyosialisasikan gerakan pesantren ramah anak.
Kegiatan ini masih dalam momentum Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) di Aula Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Demangan Bangkalan, Sabtu lalu.
Ketua PC IPNU Bangkalan, Moh Afief mengatakan, digelarnya COC yang mensosialisasikan pesantren ramah anak adalah sebuah upaya memberikan edukasi dan memberitahu hak-hak seorang santri di pesantren. Selain itu, juga hak kewajiban pengurus dan kiai di pondok pesantren.
"Jangan sampai sosialisasi pesantren ramah anak dimaknai bahwa pesantren tersebut tidak ramah anak. Tetapi ini adalah upaya untuk terus mengedukasi bagaimana keadaan sebenarnya di lingkungan pondok pesantren," ujar Afief dikutip NU Online Jatim.
Ia melaporkan, acara COC ini mencapai 200 peserta. Terdiri dari IPNU-IPPNU dan santri dari ketiga pondok pesantren di Bangkalan. Di antaranya Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil, Pondok Pesantren Al-Hikam Kemayoran, dan Pondok Pesantren Nurul Amanah.
Sementara salah satu Pemateri COC, Akhmad Sururi menerangkan, banyak kasus perundungan dan kekerasan yang terjadi di lembaga pendidikan yang meliputi pondok pesantren. Oleh karenanya, ia memberikan konsep bagaimana caranya lembaga atau pesantren tersebut ramah terhadap anak.
"Yang pertama itu mengubah pendekatan atau paradigma kepada peserta didik dari pengajar menjadi pembimbing, orang tua, dan sahabat anak," paparnya.
Yang kedua, lanjutnya, memberikan teladan perilaku yang benar dalam interaksi sehari-hari di satuan pendidikan atau pesantren. Ketiga, memastikan orang dewasa terlibat penuh dalam melindungi anak dari ancaman.
“Yang terakhir memastikan orang tua dan anak terlibat aktif dalam memenuhi komponen Satuan Ramah Anak (SRA)," jelasnya.
Enam komponen SRA yang dimaksud Akhmad Sururi adalah kebijakan satuan pendidikan ramah anak, pendidikan dan tenaga kependidikan terlatih konvensi hak-hak anak, pelaksanaan proses belajar yang ramah anak, sarana prasarana anak, partisipasi anak, dan partisipasi orang tua, alumni, organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha.
"Saya sangat mengapresiasi kepada pelajar IPNU-IPPNU Bangkalan yang menyosialisasikan terkait hal ini di pondok pesantren. Karena ramah anak tidak hanya dikhususkan di lembaga pendidikan saja. Tetapi di pondok-pondok pesantren juga diperlukan," pungkasnya.
Diketahui, acara COC dihadiri oleh KH Ma'ruf Khozin Direktur Aswaja Center PWNU Jawa Timur, Lora Nawawi Abdur Rosyid Da'i Muda Bangkalan, dan Akhmad Sururi Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Bangkalan.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Hukum Pakai Mukena Bermotif dan Warna-Warni dalam Shalat
6
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
Terkini
Lihat Semua