Sebagai Khalifah, Manusia Dituntut Makmurkan Lahan Gambut
Senin, 1 April 2019 | 05:45 WIB
Jutaan hektar lahan gambut pernah menjadi petaka akibat terbakar dan dibakar oleh oknum tak bertanggungjawab. Asapnya membumbung tinggi dan menyebar ke mana-mana, bahkan hingga ke luar negeri.
Ahmad Arifin, Rais Syuriyah Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Sari Agung Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan melalui pengajiannya selalu mengingatkan kepada jama'ahnya bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi.
"Sebagai khalifah, kita dituntut memakmurkan bumi," katanya saat ditemui NU Online usai Lokakarya Lembaga Pengembangan Pertanian Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPP PBNU) dan Badan Restorasi Gambut (BRG) di Hotel Grand Cempaka, Cempaka Putih, Jakarta, Ahad (31/3).
Pemakmuran bumi itu, lanjut Arifin, bisa dilakukan dengan tidak lagi membakar lahan gambut. Bahkan, menurutnya, gambut menyimpan banyak manfaat jika tidak dibakar.
Karenanya, dalam pengajiannya, ia tidak hanya menyampaikan perihal amaliyah ibadah saja, tetapi juga pentingnya menjaga ekosistem gambut.
"Melalui pengajian memberi arahan agar menjadi lebih mengerti tentang gambut dan bagaimana gambut diolah sedemikian rupa untuk menghasilkan potensi lebih baik lagi," ujar dai gambut itu.
Dulu, kata Arifin, masyarakat mudah sekali membakar lahan gambut. Saat ini, berkat penyampaian melalui pengajian-pengajian, menurutnya, pembakaran gambut jauh berkurang.
"Dulu bakar, sekarang tidak dibakar, tetapi dengan diolah lagi," pungkasnya. (Syakir NF/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Sosiolog Sebut Sikap Pamer dan Gaya Hidup Penyebab Maraknya Judi Online
2
Menkomdigi Laporkan 80 Ribu Anak Usia di Bawah 10 Tahun Terpapar Judi Online
3
Besok Sunnah Puasa Ayyamul Bidh Jumadal Ula 1446 H, Berikut Niat dan Keutamaannya
4
Kabar Duka: KH Munsif Nachrowi Pendiri PMII Wafat
5
UI Minta Maaf soal Disertasi Bahlil Lahadalia, Kelulusan Ditangguhkan, Moratorium SKSG
6
Khutbah Jumat: Peran Ayah dalam Kehidupan Keluarga
Terkini
Lihat Semua