Jakarta, NU Online
KH Mustofa Bisri (Gus Mus) memberikan defini tersendiri tentang makna seorang santri. Terapat enam definisi yang disampaikan Gus Mus.
"Santri adalah murid kiai yang dididik dengan kasih sayang untuk menjadi mukmin yang kuat (yang tidak goyah imannya oleh pergaulan, kepentingan, dan adanya perbedaan)," kata Gus Mus melalui akun media sosialnya, Senin (22/10).Â
Santri juga adalah kelompok yang mencintai negaranya, sekaligus menghormati guru dan orang tuanya kendati keduanya telah tiada.
"Yang mencintai tanah airnya (tempat dia dilahirkan, menghirup udaranya, dan bersujud di atasnya) dan menghargai tradisi-budaya-nya. Yang menghormati guru dan orang tua hingga tiada," lanjut Gus Mus.
Seorang santri, lanjut Gus Mus adalah kelompok orang yang memiliki kasih sayang pada sesama manusia dan pandai bersyukur.
"Yang menyayangi sesama hamba Allah; yang mencintai ilmu dan tidak pernah berhenti belajar (minal mahdi ilãl lahdi); Yang menganggap agama sebagai anugerah dan sebagai wasilah mendapat ridha tuhannya. Santri ialah hamba yang bersyuku," kata Gus Mus.
Hal itu diungkapkan Gus Mus dalam rangka merayakan Hari Santri yang jatuh pada setiap tanggal 22 Oktober. Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri secara nasional telah ditetapkan sejak tiga tahun lalu pada 2015 oleh Presiden Jokowi melalui dorongan dari kalangan Nahdlatul Ulama. (Ahmad Rozali)